Banyuwangi, Jawa Timur - Sebelum menggoyang Istana Negara dengan lagu “Ojo Dibandingke”, Farel Prayoga (11), penyanyi cilik asal Banyuwangi pernah menjadi pengamen. Padahal, orang tuanya dari keluarga mampu. Namun akibat pandemi, orang tuanya terlilit utang, dan jatuh bangkrut. Kondisi ini membuat Farel terpaksa mengamen keliling.
“Awalnya mengamen keliling, kemudian mengamen tetap di pasar sore. Dari situlah, kami ajak membuat konten,” kata David Hasrul Harahap, salah satu kerabat Farel via telepon, Kamis (18/8).
Menurutnya, orang tua Farel adalah kalangan berada, memiliki usaha lumayan. Karena pandemi Covid-19, keluarganya tak mampu menutup utang. Imbasnya, Farel memutuskan menjual suara.
Kegiatan itu dilakukan usai pulang sekolah. Siswa SDN Kepundungan, Kecamatan Srono ini, berkeliling sambil membawa sound system, hasilnya tak tentu. Karena capek, Farel memutuskan hanya mengamen di pasar sore.
“Hasil mengamen ini tak banyak, hanya sekitar Rp150 ribu per hari. Kadang juga kurang,” ujar David.
Awalnya, Farel sempat canggung ketika mengamen. Karena kepepet ekonomi, bocah mungil ini tetap melakukannya. Uang hasil mengamen digunakan membantu kebutuhan orang tua.Aksi mengamen itu dilakukan hampir tiga tahun, sejak 2019. Keberuntungan menghampiri Farel ketika diajak salah satu pemilik label musik. Lalu, dibuatkan konten. Akhirnya viral, membawanya ke Istana.
Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan aksi penyanyi cilik yang menggoyang Istana Negara usai Upacara Kemerdekaan RI, Rabu (17/8). Belakangan, penyanyi itu diketahui berasal dari Banyuwangi.
Load more