Bahkan, masih dari pengakuan Sutinah, banyak juga pembeli yang mencari telur dengan kondisi retak atau pecah, karena harganya yang murah. Satu kilo hanya Rp20.000 saja.
Kondisi ini membuat Sutami (69) salah satu pembeli mengaku keberatan dengan mahalnya harga telur. Menurut mereka telur adalah makanan pokok pengganti daging. Terlebih bagi pedagang makanan di warung yang sangat terdampak.
“Harganya naik terus mas, sebelumnya hanya 25.000 ya kemahalan to mas kalau buat pedagang warung seperti saya gak nuntut. Biasanya kan buat campuran mie di warung, kalau harganya dinaikkan pasti protes pembelinya, kalau gak dinaikkan ya saya rugi,” keluh Sutami.
Para pedagang dan pembeli berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi mahalnya harga pakan ayam yang berdampak pada naiknya harga telur. Biasanya, kenaikan harga telur pasti akan mempengaruhi pada harga bumbu dapur lainnya. (men/hen)
Load more