Magetan, Jawa Timur - Masih mahalnya harga telur ayam di Magetan, Jumat (19/8) yang masih bertahan di harga 30 ribu rupiah per kilogram, berdampak pada meningkatnya permintaan telur retak dan rusak ke para peternak di kandang. Bahkan stok telur retak pun langsung habis diburu pembeli.
Warsiyem (67) pedagang sembako di Pasar Sayur Induk Magetan mengaku harga telur di tempatnya masih dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram. Dampaknya pembeli sepi dan banyak yang mengurangi daya beli.
“Masih mahal ini mas, dari kandang sudah Rp28.500, saya jualnya Rp30.000. Harga ini sudah 4 hari terakhir,” terang Warsiyem.
Kondisi ini pun berdampak pada tingginya permintaan telur dengan kondisi retak dan pecah kepada para peternak. Seperti yang dialami Pramono (58), peternak ayam petelur asal Ngariboyo, Magetan, yang menyisihkan telur retak pesanan dari pedagang langganannya.
“Sejak harga telur naik ini, permintaan telur retak sama cangkang tipis meningkat mas, berapapun jumlahnya pasti langsung ludes, tapi kadang ada kadang juga gak ada barangnya,” ujar Pramono sambil menyortir telur bagus dan retak.
“Kalau yang retak dan pecah dari kandang harganya Rp22.000 per kilo, yang cangkang tipis ini Rp25.000 per kilonya, tapi barangnya gak tentu mas, tergantung dari kandang, kadang ada kadang juga gak ada,” imbuhnya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan pembeli, Kuswahyusi (64), ia mengaku kemahalan harga telur yang sekarang. Kondisi ini terpaksa mengurangi jumlah pembelian.
“Ya ibu rumah tangga seperti saya mengeluh mas, permintaan berkurang sekarang, biasanya beli kiloan sekarang saya beli ngecer,” ujar KusWahyusi.
Pedagang mengaku mahalnya harga telur ayam ini karena harga telur dari peternak sudah tinggi dampak harga pakan yang juga mahal, ditambah dengan tingginya permintaan di berbagai daerah akibat mulai cairnya bantuan PKH untuk keluarga miskin dari Kementrian Sosial. (men/hen)
Load more