Lumajang, Jawa Timur - Karnaval budaya dalam rangka peringatan HUT RI ke 77 hadir kembali di Kabupaten Lumajang, setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19. Salah satunya yang digelar warga Desa Tempeh Kidul, Lumajang, Minggu (20/8).
Karnaval budaya ini diikuti ratusan peserta dari berbagai dusun dan elemen masyarakat, sekaligus dijadikan ajang kegiatan bersih desa.
“Atas nama Pemerintah Desa Tempeh Kidul, saya sangat mendukung pelaksanaan pawai budaya dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke 77. Terlebih lagi setelah dua tahun kita tidak menyelenggarakan karnaval karena pandemi Covid-19. Alhamdulillah tahun ini dapat dilaksanakan,” tutur Kepala Desa, Sundjoto, yang juga ikut dalam barisan karnaval.
Pihaknya mengaku sangat bangga karena semua warga juga antusias dan semangat mengikuti kegiatan pawai.
“Antusias warga juga sangat tinggi, ada tarian klasik dan modern, drum band, mobil hias, parade pakaian adat Bhinneka Tunggal Ika, serta diikuti mobil yang mengusung hasil bumi,” tambahnya.
Di sisi lain, Kades juga menyatakan bahwa kegiatan pawai ini adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan dan hasil panen yang melimpah.
“Kegiatan pawai ini sebagai salah satu upaya untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berkorban demi bangsa dan negara, dan merupakan salah satu upaya kita untuk melestarikan, merawat kekayaan khazanah budaya masyarakat. Masing-masing mobil yang membawa hasil bumi akan diperebutkan masyarakat,” tuturnya.
Pantauan di lokasi, ribuan masyarakat memadati jalan sepanjang rute pawai mulai dari tugu perbatasan desa hingga di depan Balai Desa Tempeh Kidul.
Salah satu atraksi yang cukup mengundang perhatian warga adalah tarian Joko Tingkir, yang dibawakan oleh penari dengan karakter Punokawan (Semar, Gareng, Petruk dan Bagong) serta karakter Tuyul.
"Semua atraksi menarik, tapi yang membuat penonton sangat terhibur atraksi punokawan dan karakter tuyul yang berkolaborasi dalam tarian dengan diiringi lagu Joko Tingkir, sangat lucu dan menghibur," pungkasnya. (wso/hen)
Load more