"Kita harapkan ini food estate ini ada yang milik rakyat, ada yang milik swasta dan kita ingin itu terintegrasi dengan embung yang dibangun disini. Ada embungnya, ada food estatenya, jadi masyarakat bisa dapat, swasta juga bisa bergerak," ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga berharap lumbung pangan berbasis mangga tersebut dapat menghasilkan produksi mangga tidak hanya untuk keperluan di dalam negeri, tapi juga keperluan ekspor ke sejumlah negara di dunia, seperti Timur Tengah, Tiongkok, Jepang, hingga Eropa. Oleh karena itu, lumbung pangan berbasis mangga tersebut akan turut dikembangkan di sejumlah daerah di Tanah Air.
Selain itu, pada kesempatan yang sama, Presiden juga meyakini melalui program taksi alsintan dapat menekan food loss dari setiap produksi hingga 6 sampai 7 persen. Menurut Presiden, saat ini angka food loss produksi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sekitar 12 hingga 13 persen.
"Mengenai tenaga kerja di bidang pertanian, saya melihat beberapa profesi justru kekurangan. Ya penggantinya ya produksi alsintan yang modern, baik harvesternya, baik traktornya, baik RMUnya. RMU itu kalau yang lama itu banyak yang menjadi beras pecahnya. Tapi kalau pakai rice mill unit yang modern bisa ditekan kira-kira 6-7 persen kehilangan beras yang rusaknya, dan itu 6 persen sudah bisa dipakai untuk mencicil mesin RMU yang ada," pungkasnya. (mhb/hen)
Load more