Surabaya, Jawa Timur - Ribuan driver ojek online di Surabaya, baik roda dua dan empat, Rabu (24/8) turun ke jalan. Mereka tergabung dalam elemen FRONTAL (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal).
Sebelum menggelar aksi, massa yang berkumpul di frontage sisi barat, Jalan Ahmad Yani Surbaya ini, melakukan sweeping terhadap para pengemudi ojek online yang masih beroperasi dengan menggunakan atribut apilkator.
Tak sedikit pengemudi ojek online yang terjaring dan diminta untuk bergabung bersama massa aksi, namun bagi pengemudi yang terlanjur mengangkut penumpang, mereka hanya diminta untuk melepas atribut dan melanjutkan perjalanan.
“Aksi hari ini merupakan aksi damai, dengan beberapa sasaran aksi, diantaranya adalah Kantor Dishub Propinsi Jawa Timur, Kantor Diskominfo Jatim, serta beberapa kantor aplikator,” terang Samuel Grandy, Humas FRONTAL yang sekaligus juga menjadi korlap aksi.
“Pemotongan 10 persen itu sangat memberatkan pengemudi, belum lagi dalam waktu dekat pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM, itu pasti akan semakin memberatkan beban pengemudi,” tambahnya.
Aksi ini mendapatkan pengawalan dari aparat Kepolisian Porestabes Surabaya dan Polda Jatim. Aksi ini juga membuat kemacetan panjang bagi pengedara yang menuju arah masuk Surabaya, mengingat massa memadati satu ruas jalan frontage sisi barat ini.
Sementara untuk rute aksi sendiri, diawali dari Kantor Dishub Jatim dan Kantor Diskominfo Jatim di Jalan Ahmad yani, dilanjutkan ke kantor perwakilan aplikator, yakni di Jalan Ronggolawe, Jalan Raya Ngagel, Jalan Pemuda, dan Jalan TAIS Nasution, aksi kemudian berakhir di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
“Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Surabaya dan para pengguna jalan, atas ketidaknyamanannya hari ini di jalan, akibat aksi yang kami lakukan untuk memperjuangkan kesejahteraan driver online,” pungkasnya. (sha/hen)
Load more