Pamekasan, Madura - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pamekasan, Madura, melakukan demonstrasi di depan Kantor DPRD Pamekasan pada Rabu (31/8) siang.
Massa aksi menuntut kepada DPRD Pamekasan untuk bersama-sama menolak kenaikan BBM dan tarif listrik yang dilakukan oleh pemerintah, yang akan dilakukan mulai tanggal 1 September 2022.
Mereka menilai, kenaikan BBM dan tarif listrik yang akan diberlakukan pemerintah tidak melihat kondisi masyarakat yang saat ini masih dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, kebijakan pemerintah saat ini dinilai sangat menyengsarakan masyarakat di daerah-daerah yang dominan masyarakatnya menengah ke bawah, seperti sopir angkutan umum, tukang ojek, nelayan hingga pengusaha kecil menengah yang produksinya menggunakan mesin atau listrik.
Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan, Fathor Rohman meminta pemerintah tidak semena-mena dalam mengambil kebijakan yang nantinya berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat bawah.
"Kebijakan pemerintah dengan menaikan BBM dan tarif listrik ini bukan membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19, malah mencekik rakyat," ungkap Fathor Rohman, Ketua HMI cabang Pamekasan.
Load more