Sampang, Jawa Timur - Puluhan pemuda yang mengatasnamakan Masyarakat Sampang Bersatu (MSB) menggelar aksi demo di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Sampang, Jalan Raya Wijaya Kusuma, guna menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Para pengunjuk rasa minta untuk bertemu dan dialog terkait kenaikan BBM, namun karena tak kunjung datang, pendemo kemudian membakar ban bekas.
"Kenaikan BBM ini sangat menjadi beban bagi masyarakat karena transportasi bisa dikatakan kebutuhan sehari-hari, dari segi kebutuhan dalam mencari penghasilan maupun kebutuhan dalam segala sector. Selain menjadi beban bagi masyarakat yang mencari penghasilan dengan menggunakan transportasi, dampak lainnya secara tidak langsung kenaikan pada harga pangan atau sembako yang mengalami kenaikan dan hal itu sangat menjadi PR penting bagi aparatur negara," kata Sulhan, koordinator pendemo, Senin (5/9).
Lanjutnya, naiknya harga BBM dianggap semakin menambah beban masyarakat, karena kebutuhan biaya hidup termasuk bahan pokok akan ikut merangkak naik.
"Perekonomian masyarakat belum stabil sepenuhnya setelah dampak dari Covid-19, yang mengakibatkan penurunan perekonomian masyarakat, lebih khusus masyarakat proletar atau masyarakat menengah ke bawah, karena banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan akibat dampak Covid-19," terangnya.
Sulhan menuturkan, para pengunjukrasa meminta agar DPRD menolak kenaikan harga BBM, dengan meminta bukti mempublikasikan pembatalan kenaikan harga BBM di akun media sosial dengan hastag Presiden RI, DPR RI, Kementrian SDM dan Kementrian keuangan selambat-lambatnya 2x24 jam.
Load more