Pacitan, Jawa Timur - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.635.05 di Jalan Raya Pacitan-Solo, tepatnya di Desa Punung, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, akan ditutup sementara, mulai Senin (7/9) hingga tiga bulan ke depan.
Penutupan SPBU tersebut membuat warga kesulitan untuk memperoleh Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite, Pertamax atau Solar.
Ernawati (29), seorang warga Punung pemilik kios eceran menjelaskan tutupnya SPBU Kecamatan Punung itu berdampak terhadap tingkat kesulitan warga untuk memperoleh BBM.
"Kini kebanyakan warga di 3 kecamatan, yakni Pringkuku, Punung dan Donorojo terpaksa harus ke SPBU Pacitan yang jaraknya kurang lebih sekitar 15 sampai 20 kilometer. Itupun harus menggunakan rekomendasi dari Kecamatan.
Keluhan yang sama juga dialami warga Donorojo. Mereka biasa mengisi kendaraan motornya di pom bensin. Penutupan SPBU itu membuatnya harus membeli ke wilayah Jawa Tengah.
"Pengelola baru adalah pemenang lelang. Hari ini eksekusi dilakukan Pengadilan Negeri Pacitan. Semua barang SPBU tersebut yang dimiliki pengelola lama dikeluarkan. Ya karena proses peralihan kepemilikan dari yang lama dengan yang pengelola baru," jelasnya.
Basuki menambahkan penutupan SPBU ini selain karena eksekusi, juga akan direnovasi. Termasuk nanti fasilitas dan produk yang dijual. Belum bisa dipastikan akan berlangsung berapa lama, namun kami upayakan segera beroperasi kembali.
"Pengelola akan menambahkan sejumlah fasilitas termasuk produk Bahan Bakar Minyak yang tersedia agar lebih lengkap dan bisa untuk rest area. Karena SPBU ini memang mencukupi warga 3 kecamatan dan lokasinya terdekat dengan sejumlah tujuan obyek wisata," imbuhnya.
Sementara itu, antrean panjang kendaraan terjadi di sejumlah SPBU Kota Pacitan. Kondisi ini akibat dari penutupan atau eksekusi Pengadilan di tengah kenaikan harga BBM, sehingga warga berbondong-bondong hijrah ke SPBU lain untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak. (asw/hen)
Load more