Blitar, Jawa Timur - Pemerintah Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menjemput RAA (3), korban penganiayaan orang tua asuh dari Rumah Sakit Umum Ngudi Waluyo Blitar. Penjemputan dilakukan setelah kondisi kesehatan korban sudah mulai membaik.
Kesehatan RAA jauh lebih baik dari sebelumnya setelah mendapatkan perawatan selama seminggu di RS, meskipun masih mengalami trauma secara psikis.
"Rabu sore saya sendiri bersama perangkat desa menjemput anaknya dari rumah sakit," jelas Kades Pasir Harjo.
Saat dijemput korban digendong oleh ibu kandungnya yang didampingi oleh neneknya, sementara barang-barang seperti boneka dan permainan pemberian dari Menteri Sosial dibantu dibawakan oleh perangkat desa.
"Sekarang sudah di rumahnya sendiri, bersama ibu kandung dan neneknya," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Ngudi Waloyo Wlingi, Woro Utami mengatakan setelah mendapatkan perawatan selama 1 minggu di RS, kondisi balita tersebut sudah berangsur pulih, tidak diinfus lagi.
"Sekarang sudah mulai membaik, seperti luka bekas sudutan rokok sudah mulai mengering, kemudian luka memar di pipi dan kaki juga sudah mulai hilang," kata Woro.
Untuk mempercepat pemulihan fisik maupun mental, pihak Rumah Sakit Ngudi Waloyo Wlingi mengerahkan tiga dokter sepesialis, diantaranya dokter spesialis anak, spesialis dalam dan jiwa, untuk memulihkan psikologisnya.
"Awalnya lihat orang takut, bahkan balita tersebut sangat trauma yang mendalam. Bahkan tidak hanya trauma, luka-luka di tubuhnya juga mempengaruhi kondisi balita tersebut," pungkasnya. (min/hen)
Load more