Surabaya, Jawa Timur - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan duka mendalam atas gugurnya dua orang prajurit terbaik TNI AL, akibat kecelakaan pesawat di Selat Madura, saat melaksanakan latihan Air Defence Exercise (ADEX), Rabu (7/9).
Dua penerbang yang gugur tersebut adalah Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permadi dan Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila.
“Atas nama pribadi, Gubernur Jawa Timur, dan masyarakat Jawa Timur secara umum, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya dua putra terbaik bangsa Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co Pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti,” tutur Gubernur Khofifah, di Gedung Negara Grahadi.
“Sesungguhnya mereka tidak jatuh, mereka terbang tinggi menghadap Sang Pencipta Alam Semesta. Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun,” tulis Khofifah di akun instagramnya.
Gubernur Khofifah juga mendoakan, agar putra terbaik bangsa tersebut dipanggil Allah SWT dalam keadaan husnul khatimah karena gugur dalam menjalankan tugas, serta mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT. Sementara untuk keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan dan ketabahan, serta keikhlasan, terutama untuk istri pilot Lettu Laur (P) Judistira Eka Permadi, yang saat ini tengah mengandung 8 bulan.
“Semoga semua amal ibadah keduanya diterima Allah SWT dan beliau mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Pun, dengan keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin Aamiin ya rabbal alamin,” pungkas Gubernur Khofifah.
Dalam latihan tersebut, pesawat Bonanza disimulasikan sebagai unit penyerang dengan skema anti serangan udara. Pesawat yang dipiloti Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Co-pilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, pukul 08.45 WIB. Sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan lost contact di antara Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB. (sha/hen)
Load more