Ngawi, Jawa Timur – Wachid (51) bapak 3 anak asal Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, ditemukan tewas mengenaskan di rumah kontrakkanya di Desa Gayam, Kecamatan Kendal, Ngawi.
Korban ditemukan oleh anak pertamanya, Erika Sekar Ayu (25) saat pulang kerja bersama suaminya. Saat itu rumah dalam kondisi gelap dan sepi.
Saat dipanggil-panggil namun tak juga ada yang menjawab, hingga akhirnya saat masuk rumah, korban sudah tergeletak di lantai ruang tamu.
“Saat masuk rumah kan kondisi rumah gelap lampu kan padam, saya lihat bapak ada di lantai, saya bangunkan kok gak bangun-bangun, lalu dadanya saya tekan-tekan kok ada suara seperti tulang bunyi,” kata Erika sambil menunggu ayahnya dievakuasi polisi.
Kemudian masih lanjut Erika, saat selimut dan baju korban di buka, terdapat 3 luka di bagian dada seperti ditusuk-tusuk. Pisaunya pun juga sudah tidak ada di sekitar tubuh korban, ia pun langsung menduga jika ayahnya dibunuh.
Diketahui, korban yang memiliki sakit struk ini setiap harinya ditunggui olah anak keduanya, Fahri Wahyu Erfanto (19), namun anehnya saat kejadian dirinya menghilang tanpa kabar.
“Bapak di rumah kan sama adik saya, tapi sampai sekarang adik saya nggak tahu kemana, nggak ada kabar, malah saya cari di kamarnya kosong dan sebagian bajunya juga sudah nggak ada,” imbuh Erika.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono membenarkan adanya dugaan pembunuhan pada korban. Namun demikian untuk mengetahui pasti penyebabnya masih menunggu hasil autopsi di RSUD dr Soeroto Ngawi.
“Memang benar, berdasarkan informasi dari masyarakat ditemukan seseorang di dalam rumah sudah dalam kondisi tidak bernyawa, barulah pihak keluarga melapor ke Polsek Kendal,” ujar Agung saat dikonfirmasi di TKP, Sabtu (10/9).
Setelah dilakukan olah TKP, Satreskrim Polres Ngawi menduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan, karena hasil visum ada luka tusuk di bagian dada.
“Luka ada 3 titik di bagian dada namun penyebabnya apakah ditusuk atau bunuh diri masih dilakukan penyelidikan kami, dugaan pelaku juga masih dalam pengembangan," pungkas Agung.
Selain melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RSUD dr Soeroto Ngawi, polisi juga mencari barang bukti pisau di dalam rumah hingga ke halaman rumah di semak-semak yang kemungkinannya sudah dibuang oleh pelaku.
Dugaan pelaku yang mengarah pada anak kedua korban adalah, karena yang bersangkutan tidak ada di lokasi kejadian, diperkuat lagi dengan tidak aktifnya handphonenya, bahkan sebagian barang dan baju terduga juga sudah tidak ada di kamar.
Polisi masih menunggu hasil autopsi korban untuk memastikan meninggalnya akibat dibunuh atau penyebab yang lain. Termasuk mencari keberadaan anak kedua korban yang juga hilang tanpa kabar. (men/hen)
Load more