Probolinggo, Jawa Timur - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Dyah Sawitri menyampaikan, maraknya aksi kekerasan seksual terhadap pelajar belakangan ini, diharapkan setiap perguruan tinggi mendirikan posko yang namanya anti kekerasan terhadap pelajar atau terhadap mahasiswa di perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan Dyah Sawitri, saat menghadiri acara Kuliah Umum dan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022, di Ponpes Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (10/9).
“Ini perlu dilakukan karena banyaknya terjadi kekerasan seksual. Dengan adanya posko di setiap perguruan tinggi di Jawa Timur, nantinya akan memberikan bimbingan dan pengetahuan, sehingga kekerasan seksual tidak akan terjadi di dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi,” katanya.
Pihaknya meminta adanya posko tersebut menjadi prioritas daripada pemerintah. Selain itu kepada seluruh mahasiswa di Jawa Timur, khususnya juga bagi mahasiswa baru atau Maba di Ponpes Zainul Hasan Genggong, memiliki karakter dalam proses belajar mengajar, sehingga akan didapatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan umum.
“Begitu juga akan memiliki keterampilan khusus, sehingga kompetensi menjalankan tugas, disertai dengan kekuatan agama dan berakhlak menjadi pondasi yang menjadikan Indonesia emas dan maju,” paparnya
Sambung Prof Dr Dyah Sawitri, yang dilantik sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, pada 30 Juni 2022 lalu, agar pelajar mempunyai cita - cita yang sangat tinggi.
"Para pelajar dan mahasiswa bisa memiliki SDM yang unggul untuk Indonesia maju," pungkasnya. (msn/hen)
Load more