Banyuwangi, Jawa Timur – Ratusan warga Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi memadati balai desa setempat, Senin (12/9) untuk antre mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM.
Seperti dialami Basori (54), warga setempat. Pria ini tampak berseri-seri ketika keluar dari kantor desa. Tangannya menggenggam lembaran uang Rp500 ribu yang dicairkan oleh petugas PT Pos Indonesia. Bersama istrinya, Basori antre sejak pagi. Begitu dipanggil, dia langsung maju, menghadap petugas. Tak berselang lama, BLT sudah dalam genggaman. Uang tunai ini merupakan BLT atas pengalihan subsidi BBM tahap pertama periode September–Oktober.
Ketika harga BBM diumumkan naik, pria yang bekerja sebagai buruh tani ini sempat khawatir. Sebab, harga sembako akan naik. Sedangkan penghasilannya pas-pasan. Begitu terdaftar sebagai penerima BLT, kegalauannya sedikit terobati. Dengan BLT, dia bisa memanfaatkannya untuk membeli kebutuhan pokok di rumah.
“Terima kasih kepada pemerintah. Kami senang dengan bantuan tunai ini di saat situasi sulit seperti ini. Semua pada naik, sembako mahal,” kata Basori sembari menunjukkan lembaran uang yang diterima.
Sebagai penerima BLT BBM, Basori mendapatkan uang tunai senilai Rp300 ribu. Jumlah ini masih ditambah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) senilai Rp200 ribu. Sehingga, total yang diterima senilai Rp500 ribu. Tak hanya Basori, ratusan warga lainnya juga ikut senang. Meski menunggu, mereka tetap sabar hingga dipanggil petugas dari Kantor Pos Banyuwangi.
Penyaluran BLT BBM ini bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi. Petugas Pos berkeliling jemput bola ke setiap desa sesuai jadwal yang ditentukan. Dari total keluarga penerima manfaat sebanyak 120.572 Kepala Keluarga, pencairan ditargetkan selesai dalam dua minggu.
“Proses pencairan bekerjasama dengan Pemkab. Targetnya, 19 September sudah tersalurkan semua,” kata Kepala Kantor PT.Pos Indonesia Cabang Banyuwangi, Trian Nugroho. (hoa/hen)
Load more