Lumajang, Jawa Timur - Mundurnya Anang Akhmad Syaifudin sebagai ketua DPRD Lumajang dipastikan tidak akan mengganggu proses pembahasan produk hukum yang tengah digodok DPRD Lumajang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua DPRD Lumajang, Bukasan. Menurutnya, selama ini para pimpinan DPRD yang terdiri dari empat anggota dewan itu bekerja secara kolektif.
"Untuk proses pembahasan tidak ada gangguan, karena kami para pimpinan ini bekerja secara kolektif kolegial, bahkan jika hanya tinggal satu dari empat pimpinan yang ada, pembahasan masih bisa dilanjutkan," terang Bukasan, Selasa (13/9/2022).
Untuk diketahui, DPRD Lumajang tengah menggodok beberapa rancangan peraturan daerah. Diantaranya, raperda perlindungan dan pemberdayaan petani, raperda disabilitas, dan raperda narkoba.
"Saya pikir itu diluar dugaan ya, pak ketua menyampaikan itu, bagaimanapun pengunduran diri itu ada mekanismenya, tentu mekanismenya masih panjang," tambahnya.
Senada, Wakil Ketua DPRD Lumajang, Akhmat juga mengaku kaget dengan keputusan Anang untuk mengundurkan diri.
Menurutnya, sangat disayangkan keputusan mengundurkan diri tiba-tiba diambil oleh Anang. Sebab, lanjut Akhmat, manusia memang tempatnya lupa dan khilaf.
Meski begitu, tidak banyak yang bisa dikajukan politisi partai PPP ini. Bahkan, Anang secara pribadi meminta untuk tidak ada pihak yang ungin merubah niatnya.
"Kami memang merasa kaget tadi, tapi kami tidak bisa melakukan upaya yang lain, bahkan beliau menyampaikan jangan di apa-apakan sudah, ini memang keputusan saya tanpa ada intervensi dari siapapun," jelas Akhmat.
Lebih lanjut, Akhmat bersaksi bahwa selama dipimpin Anang, kinerja DPRD Lumajang terus mengalami peningkatan. Menurut Akhmat, Anang selalu berpesan agar semua hal yang dilakukan DPRD berjalan sesuai aturan yang ada.
"Kalau beliau memimpin sejauh ini baik, jangan sampai menyimpang dengan aturan yang sudah ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Anang memutuskan mundur dari jabatannya usai tragedi salah melafalkan sila ke empat Pancasila saat menemui massa aksi penolakan kenaikan harga BBM dari Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), pada Rabu (7/9/2022) siang.
Pada saat itu, puluhan massa menggeruduk gedung DPRD hingga masuk ke ruang sidang paripurna untuk menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketika itu, mahasiswa meminta Anang membaca Pancasila di depan massa.
Saat menyebutkan sila keempat, Anang salah mengucapkannya hingga dua kali kesempatan. Aksi Anang membaca Pancasila itu pun direkam dan diunggah ke media sosial
Belakangan, video yang memperlihatkan Anang salah membaca salah satu sila itu viral di media sosial dan berbuntut pengunduran diri sebagai ketua DPRD Lumajang. (wso/ade)
Load more