Mojokerto, Jawa Timur - Pabrik pengolahan bonggol jagung milik PT Prodina Jawara Group di Desa Jatirowo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto hangus terbakar, Minggu (18/9). Api dengan cepat membesar dan membakar seluruh bangunan pabrik pengolahan bonggol jagung tersebut.
Pantauan di lokasi, terlihat api yang dibarengi dengan asap hitam pekat membumbung di atas bangunan pabrik. Bahkan, kencangnya hembusan angin juga menyebabkan asap menyelimuti jalan raya yang ada di depan pabrik.
Besarnya kobaran api membuat petugas pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan melakukan pemadaman. Selain itu, tebalnya asap yang menyelimuti lokasi pabrik, juga menjadi hambatan petugas menjangkau titik api.
"Kita melakukan penyemprotannya satu arah dan melawan arah angin. Sehingga kepulan asap mengarah ke petugas" terang Komandan Regu Damkar Kota Mojokerto, Suyitno saat ditemui di lokasi.
Suyitno menambahkan, berdasarkan keterangan karyawan pabrik, api pertama kali terlihat di bagian produksi. Saat itu api berhasil dipadamkan para karyawan. Namun api kembali berkobar dan merambat ke seluruh bangunan.
"Pertama terlihat ada api di ruangan belakang bagian mesin produksi, tapi sudah dipadamkan karyawan. Gak tahunya di atasnya terbakar lagi, kemudian jatuh dan menjadi kebakaran yang besar," ujar Suyitno.
Lebih dari 11 unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Inti Dragon, PG Gempol Kerep, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan turun ke lokasi untuk memadamkan api yang telah membakar seluruh bangunan pabrik pengolaham bonggol jagung tersebut.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. Guna mengetahui penyebab kebakaran, Tim Inavis Polres Mojokerto Kota diturunkan untuk melakukan identifikasi.
Kapolsek Dawarblandong, AKP Agus Sugiharto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran. Namun dari penyelidikan awal, api berasal dari pembakaran lahan tebu yang berada di sisi timur pabrik.
"Titik api diduga dari pembakaran lahan tebu pasca panen, kemudian tertiup angin hingga merembet ke bangunan pabrik", jelas Agus. (hfh/hen)
Load more