Malang, Jawa Timur - Pria asal Kelurahan Bunulrejo, Kota Malang, Seto Sutrioko (41) menyulap limbah serabut kelapa menjadi media tanaman, dan bisa menghasilkan puluhan juta rupiah tiap bulan.
Serabut kelapa itu, dia sulap menjadi berbagai produk media tanaman hias seperti pot bunga hingga torus atau penyangga tanaman hias.
Seto sapaan akrabnya menceritakan, usaha yang dia rintis pada 2020 lalu itu hanya bermodalkan uang sebesar Rp250 ribu.
Tingginya, permintaan pasar terhadap tanaman hias dinilainya merupakan peluang emas. Tangan kreatifnya, kemudian bergerak menciptakan produk media tanaman hias tersebut.
Benar saja, usaha yang dia lakoni mendapatkan minat tinggi dari masyarakat luas. Dikatakan Seto, media tanaman hias yang dia produksi dalam 3 hari pertama saja langsung ludes terjual dalam beberapa jam.
"Jadi memang kalau kita mau berusaha, tak ada hal yang mustahil. Saya hanya bermodal Rp250 ribu, sekarang bisa menembus pasar luar pulau," cerita Seto, kepada tvOnenews.com, Senin (19/9).
Dari limbah itu, Seto mampu menyambung hidup. Bahkan menghadirkan lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya.
Kini, produk yang dia hasilkan telah menembus pasar Malang Raya, Jakarta, Denpasar hingga Pontianak.
Seto, yang dahulu berprofesi sebagai seorang sopir itu mengaku bersyukur bisa memiliki usaha sendiri.
Terjangan badai pandemi membuatnya bertekat untuk beralih profesi, menjadi pengrajin media tanaman hias.
Berjalannya waktu, usahanya terus berkembang hingga saat ini menembus omzet hingga Rp24 juta per bulan. Kini permintaan pasar dari Bali hingga Kalimantan terus menanti hasil produksinya.
"Sekarang permintaan pasar masih tinggi, ini saja saya kewalahan untuk memenuhi pesanan dari Denpasar dan Pontianak," ungkapnya.
Dikatakan Seto, kualitas produk menjadi kunci utama dalam merangkul pasar. Untuk itu, dia terus melakukan inovasi untuk menciptakan produk berkualitas dengan harga terjangkau.
Media tanaman hias, yang dibuat Seto cukup unik. Hanya berbahan sabut kelapa dan kawat loket, dia mampu membuat pot bunga berbentuk segi tiga, segi enam, lingkaran hingga setengah lingkaran.
Kemudian, juga ada torus atau penyangga tanaman hias berbagai ukuran.
Produk yang dia buat dipatok dengan harga bervariasi, mulai Rp8 ribu hingga Rp20 ribu per buah.
Dalam sebulan, Seto yang memproduksi kerajianan di rumah Bunulrejo yang baru dibelinya 7 bulan lalu, mampu menjual 2 ribu pieces media tanaman hias.
"Dari usaha ini, alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan keluarga bahkan bisa membuka lapangan kerja," pungkasnya. (eco/hen)
Load more