Surabaya, Jawa Timur - Ratusan mahasiswa Universitas Pembangunan Nusantara (UPN) Veteran Surabaya menyandera empat orang pejabat Pemprov Jawa Timur (Jatim) saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga bbm bersubsidi di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Rabu siang (21/09/22).
“Naiknya harga bbm ini telah menyengsarakan rakyat karena semua kebutuhan pokok di masyarakat ikut naik” teriak Jenggal Prasasti salah satu orator diatas mobil komando, Rabu.
Penyanderaan terhadap empat pejabat Pemprov Jatim itu dilakukan para mahasiswa dikarenakan mereka kecewa tidak ditemui oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hanya staf Pemprov saja yang keluar dan merekalah yang akhirnya disandera oleh para peserta aksi.
Suasana pun sempat memanas saat empat pejabat Pemprov Jatim yang menemui mahasiswa itu ditahan oleh para mahasiswa UPN Veteran Surabaya di atas mobil komando.
Mahasiswa menolak melepas keempat pejabat tersebut sebelum Khofifah Indar Parawansa Gubernur jatim menemui massa aksi .
“Kami hanya ingin ditemui ibu Khofifah Gubernur jatim, sebelum ibu Gubernur menemui kami maka bapak-bapak pejabat ini akan berada di tengah massa aksi bersama kami “ teriak jengala prasasti korlap aksi.
Hingga pukul 16:31 massa tetap bertahan Para mahasiswa kecewa dan tidak mengizinkan empat orang turun dari mobil komando, sampai gubernur jawa timur bersedia menemui para pengunjuk rasa di jalanan
Ke empat pejabat pemprov jatim yang disandera tersebut diantaranya :
1. Reynholf Frans S. (Kasubid Penanganan Konflik) Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur.
2. Yasmanu Kabid pengembangan kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
3. Mulyono Dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur.
4. Imam Chairil KA UPT LLAJ Wilayah Surabaya Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
“Kami tidak menyandera beliau beliau di sana , kami hanya menahan hingga ibu Gubernur jatim mau bertemu kita disini “ Kata Jenggolo. (zaz/put)
Load more