Surabaya, Jawa Timur - Tidak ditemui Gubernur Jatim, aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa UPN Veteran Surabaya menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di jalan Pahlawan Surabaya, berakhir ricuh. Aksi para mahasiswa menyandra empat orang pejabat Pemprov Jatim akhirnya dibubarkan polisi.
Mahasiswa terlibat aksi dorong hingga akhirnya dibubarkan paksa polisi karena batas waktu unjuk rasa telah selesai. Para mahasiswa kecewa dan tidak mengizinkan empat pejabat tersebut keluar dari lingkaran massa aksi, hingga Gubernur Jawa Timur bersedia menemui para pengunjuk rasa di jalanan.
Bahkan salah satu korlap aksi meminta salah satu pejabat di lingkungan Bakesbangpol Jatim untuk menelpon Gubernur Jatim guna menyampaikan aspirasinya.
“Kami akan bertahan hingga bisa menyampaikan langsung aspirasi kami ke ibu Gubernur. Telpon ibu Gubernur sekarang, kami ingin sampaikan aspirasi kami langsung ke ibu Gubernur,” ujar salah satu korlap aksi.
Empat pejabat yang disandera yaitu Reynholf Frans S, Kasubid Penanganan Konflik Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Yasmanu, Kabid Pengembangan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Mulyono, Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Imam Chairil KA UPT LLAJ wilayah Surabaya Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
Tepat pukul 17.00 WIB, aparat kepolisian berhasil membubarkan aksi mahasiswa, dan membebaskan seluruh pejabat Pemprov Jatim.
Sebagaimana diketahui sebelumnya ratusan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya melakukan aksi ujuk rasa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena dinilai menambah beban rakyat dan menyengsarakan rakyat. (zaz/hen)
Load more