Banyuwangi, Jawa Timur - Gerakan mendesak kenaikan tarif penyeberangan terus berlanjut. Setelah menggelar aksi demo, operator kapal yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) mengancam akan mengurangi trip pelayaran, jika tarif tak segera dinaikkan. Mereka beralasan tak mampu lagi membeli BBM dengan tarif penyeberangan yang lama.
"Kami sepakat akan mengurangi trip pelayaran. Jika tidak dikurangi, kami tak mampu lagi membeli BBM," kata Kabid Usaha dan Pentarifan DPP Gapasdap, Rachmatika Ardiyanto usai mendatangi Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Ketapang, Banyuwangi.
Menurutnya, kenaikan BBM pada 3 September lalu mencapai 32 persen. Padahal, pada kenaikan BBM sebelumnya, pemerintah belum menaikkan tarif penyeberangan. Jika digabungkan dengan kenaikan BBM sebelumnya, idealnya kenaikan tarif penyeberangan idealnya mencapai 45 persen. Namun, Gapasdap hanya mengusulkan kenaikan sekitar 35 persen.
"Tapi, sampai detik ini belum ada kenaikan tarif. Sempat muncul Keputusan Menteri untuk penyesuaian tarif, tapi dicabut lagi," keluhnya.
Lambannya kenaikan tarif penyeberangan membuat operator kapal kelimpungan. Padahal, mereka dituntut memberikan layanan terbaik, termasuk kepastian keselamatan.
"Kewajiban kami sudah dijalankan dengan baik. Bahkan, kami rela menunda gaji karyawan. Namun, hak kami meminta kenaikan tarif tak kunjung dipenuhi," keluhnya lagi.
Pihaknya memberikan batas waktu tiga hari kepada pemerintah untuk memberlakukan tarif baru penyeberangan. Jika tidak, trip pelayaran terpaksa dikurangi. Dicontohkan, untuk lintasan penyeberangan Ketapang - Gilimanuk yang biasanya 8 trip per hari, akan dikurangi menjadi 5 trip. Tujuannya, menghemat bahan bakar.
"Kami ini, meski hanya mengangkut 1 kendaraan ya harus berlayar. BBM tetap jalan terus," tegasnya.
Ancaman pengurangan trip ini mendapat respon Kepala Kantor BPTD Ketapang, Rocky Surentu. Pihaknya memahami rencana operator kapal yang mengusulkan pengurangan trip.
"Kami akan koordinasikan dengan Gapasdap. Yang jelas dengan 28 kapal masih bisa melayani pelayaran di jalur Ketapang - Gilimanuk," tegasnya.
Dengan pengurangan trip ini dipastikan akan menambah jadwal bongkar muat kapal. Sebab, jumlah kapal yang beroperasi berpotensi berkurang. (hoa/hen)
Load more