Magetan, Jawa Timur - Ratusan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) 1 Magetan, Selasa (27/9) pagi sekitar pukul 08.00 WIB mengalami kesurupan masal saat menggelar doa bersama atau Istigosah di halaman sekolah setempat.
Pihak sekolah yang panik, akhirnya mendatangkan sejumlah orang pintar untuk menetralisir para siswa yang kesurupan agar tidak menular ke siswa yang lain, karena saking banyaknya siswa yang kesurupan.
Kepala sekolah SMKN 1 Magetan Sugiyanto, membenarkan atas kejadian kesurupan masal yang dialami siswa-siswinya. Kejadian tersebut terjadi saat 1700 an siswa dan guru menggelar doa bersama di halaman sekolah, Selasa pagi.
“Pagi tadi kan kita menggelar doa bersama yang diikuti oleh 1600 an siswa dan 100 lebih dari guru dan pegawai sekolah. Nah ditengah-tengah istigosah itu ternyata ada siswa yang menjerit-jerit, akhirnya langsung menular ke anak yang lain dan jumlahnya banyak sekali,” kata Sugiyanto.
Guna mempercepat penanganan akhirnya, Sugianto meminta kepada para guru yang mempunyai kenalan kyai atau orang pintar untuk didatangkan ke sekolah hingga akhirnya Selasa siang siswa yang kesurupan kembali sadar.
“Banyak sekali dan cepat menyebarnya, ibarat sarang semut rangrang yang diganggu itu, semua keluar dan menyebar, tapi Alhamdulillah saya selaku perwakilan sekolah mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang saya tidak tahu telah membantu menetralisir siswanya,” imbuh Sugiyanto.
Pengakuan Sugiyanto, kesurupan masal ini berawal dari adanya kegiatan ketarunaan untuk siswa-siswi SMKN 1 Magetan yang baru, yang dilakukan pada hari Jumat (23/9) kemarin. Dalam kegiatan tersebut ada 7 siswa yang mengalami kesurupan.
“Doa bersama ini tadi kan tujuannya untuk menetralisir suasana sekolah, karena Jumat kemarin ada sekitar 7 siswa yang kesurupan saat kegiatan ketarunaan, seperti kemah dan menginap di sekolah ini memang,” terangnya.
Pengakuan yang sama dari Raffa Yulia, siswi SMKN 1 Magetan, untuk jumlah pastinya siswa yang kesurupan memang belum diketahui, tapi banyak sekali dan bergantian terus menerus. Mereka berteriak-teriak, ada yang tertawa keras hingga tak sedikit yang menangis histeris.
“Tadi pas ditengah-tengah doa bersama pak, ada yang menjerit-jerit gitu langsung menular ke yang lain. Jumlahnya tak terhitung, banyak sekali. Ada yang teriak-teriak sambil tertawa gitu. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah kembali normal dan dipulangkan semua,” jelas Raffa.
Ratusan siswa-siswi yang kesurupan pun akhirnya dipisahkan dengan siswa yang sadar ke sejumlah lokasi berbeda agar kejadian kesurupan tidak menular ke siswa yang lain.
Meski kondisi sudah mulai normal kembali, namun pihak sekolah langsung memulangkan seluruh siswanya untuk belajar di rumah hingga dua hari ke depan sampai kondisi para siswa kembali stabil. (men/hen)
Load more