Pacitan, Jawa Timur - Setiap hujan turun, sejumlah ruas jalan utama di jantung kota Pacitan menjadi langganan banjir luapan sungai. Kondisi tersebut, menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah pihak untuk penanganannya.
Tonny Setyo Nugroho, Kabid Penyehatan Lingkungan dan Air Minum (PLAM) Dinas PUPR Pacitan, Rabu (28/9) siang menjelaskan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas PUPR bekerja keras untuk melakukan penanganan yang tepat, baik penanganan jangka pendek maupun jangka panjang persoalan banjir yang kerap kali terjadi.
"Sebenarnya, titik-titik yang banjir itu sudah kita petakan, di saluran Kali Kunir Jalan S Parman, kemudian belakang Pendopo saluran Jalan Veteran, itu kan luapannya mengalir ke Alun-alun," jelasnya
Tony menambahakan, sebagai upaya dalam penanganannya ke depan, akan dilakukan pengerukan atau normalisasi, mengingat endapan sedimentasi yang ada di sejumlah saluran itu mencapai ketinggian sekitar 40-50 centimeter.
"Di Kali Kunir sedimentasinya hampir ada setengah meter. Langkah cepat penanganannya ini adalah pengerukan sedimentasi. Paling lambat awal tahun 2023, karena 2 tahun lalu tidak ada anggaran untuk pemeliharaan, akibat pandemi untuk revocusing," imbuhnya
Upaya penanganan lain ke depannya baru akan redesain atau rancangan ulang, terlebih saluran itu sudah ada puluhan tahun, sehingga perlu perombakan tata ruang kota.
Lanjut Toni, dari hasil pengamatan, ada beberapa yang perlu redesain. Sejumlah bangunan perlu dirubah fungsinya. Selain itu, di beberapa titik sampah masih menjadi kendala.
"Jadi nanti kita akan koordinasi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada kaitannya dengan wilayah, agar masyarakat punya kesadaran tidak membuang sampah di saluran induk, seperti saluran di Jalan S Parman dan Veteran," sambungnya.
Penyebab genangan air luapan sungai banjir di sejumlah ruas jalan di kota Pacitan yang setiap kali terjadi saat hujan turun diduga akibat sedimentasi dan sampah.
“Rencana kedepan akan dibangun Bozem dekat Dinkes. Tapi masih kita kaji ulang bagaimana dampak sosialnya. Karena dekat dengan area persawahan,” pungkasnya. (asw/hen)
Load more