"Sebenarnya, teman-teman ini sudah tidak sanggup, mau tutup malu, mau buka tapi terus merugi," imbuhnya.
Sementara, Ketua Paguyuban Pertashop Lumajang Roni Santoso berharap, dengan turunnya harga minyak dunia saat ini, bisa menjadi pertimbangan pemerintah untuk menurunkan kembali harga BBM.
Sebab, kondisi sekarang membuat para pengusaha pertashop selalu nombok. Menurut Roni, idealnya Pertashop menjual 400 liter pertamax per hari selama empat tahun untuk bisa memenuhi titik impas (BEP).
"Harapannya, pemerintah bisa menurunkan kembali harga BBM dan tidak membuat perbedaan harga cukup jauh, di Makassar sudah banyak yang tutup, ini di Lumajang sudah 75 persen hampir tutup juga," pungkasnya. (wso/hen)
Load more