Malang, Jawa Timur - Bupati Malang H.M. Sanusi, menyampaikan tentang Standard Operating Procedure (SOP) Stadion yang layak untuk digelarnya Liga Nasional dan Internasional, serta standar pengamanan di Stadion ketika ada kondisi darurat. Hal itu disampaikannya saat menerima audiensi dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Sanusi mengatakan pihaknya menerima kunjungan kerja dari Kompolnas dan Komnas HAM di Peringgitan Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022) petang.
“Seharusnya setiap stadion memiliki pintu darurat jika terjadi peristiwa atau tragedi yang tidak diinginkan, sehingga para supporter bisa mudah menuju akses untuk menyelamatkan diri sendiri," kata Bupati Malang, Selasa (4/10/2022).
Selain itu, lanjutnya, Stadion harus steril dari penonton agar tidak mudah turun ke lapangan. "Sehingga stadion sudah memiliki fasilitas yang aman dan penonton tidak bisa secara bebas masuk ke lapangan. Terakhir jika analisa keamanan untuk pemain membahayakan, polisi memiliki rantis untuk pengamanan para pemain dan wasit. Untuk itu saya berharap kedepan tidak terjadi persepakbolaan kita yang merenggut nyawa,” paparnya.
Sementara itu, Albertus Wahyurudhanto, sebagai Komisioner Kompolnas menyampaikan turut berbelasungkawa yang mendalam atas kejadian kanjuruhan dan semoga keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan.
Kunjungan dan audiensi ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan dari Ketua Kompolnas, Mahfud MD, dimana sesuai dengan amanah Undang-undang no 2 tahun 2022, tugas Kompolnas adalah Pengawas Fungsional Polri yang spesifik mengamati, memantau dan mencatat yang dilakukan oleh Polri maupun instansi lain.
“Kedatangan kami tidak untuk mencari salah dan benar tetapi sesuai perintah ketua, ingin tau secara detail agar kejadian ini tidak terjadi lagi. Tugas kami untuk mengumpulkan data terkait kejadian Kanjuruhan kemarin. Disisi lain kami juga menjaga agar tidak berimpas kebanyak aspek, salah satunya karena kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jangan sampai berimbas kesana,” kata Albertus.
Pihak Kompolnas, kata Albertus juga akan mendatangi dan melakukan pengecekan terhadap beberapa pihak karena sebelumnya mendapat kabar yang simpang siur sehingga pihak Kompolnas memutuskan untuk hadir dan berkunjung ke lapangan langsung.
Pada kesempatan ini juga, pihak Kompolnas berharap pada kajian-kajian yang di dapatkan dari lapangan bisa membantu Presiden dalam menetapkan arah kebijakan agar kejadian ini tidak terulang lagi. Karena kejadian ini tidak diharapkan tetapi ada sebab yang menjadikan musibah ini terjadi.
“Data-data itulah yang akan kami kumpulkan, untuk nanti diluruskan apa yang perlu di benahi termasuk tindakan yang perlu dilakukan,” katanya. (ito)
Load more