Banyuwangi, Jawa Timur - Selain budaya, Banyuwangi memiliki tradisi unik untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Warga menggelar pawai endog-endogan (pawai telur hias) yang digelar masif di setiap desa.
Pawai telur hias ini menjadi tradisi rutin di kabupaten ujung timur Jawa ini. Warga menghias telur dengan ornamen menarik. Lalu, telur hias ditancapkan di pohon pisang yang dihias. Telur hias ini kemudian diarak keliling kampung sambal melantunkan sholawat Nabi.
Tak sekadar religius, pawai endog-endogan memperkokoh keeratan sosial dan keguyuban di masyarakat.
“Inilah bentuk nyata dari nilai utama Pancasila tentang gotong-royong. Semua masyarakat terlibat dalam menyukseskan kegiatan,” terangnya.
Tradisi ini juga mendongkrak ekonomi. Para perajin hiasan telur panen pesanan. Pun, peternak ayam petelur banyak mendapatkan pesanan. Berdasarkan sejarah, tradisi endog-endogan sudah berlangsung lama di Banyuwangi. Kegiatan ini mulai masif di pertengahan tahun 1900.
“Dalam manuskrip yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Indonesia itu, diterangkan tentang makanan yang tersaji pada perayaan Maulid Nabi di Banyuwangi. Yakni, ancak dan endog-endogan seperti sekarang ini,” kata penulis buku Islam Blambangan, Ayung Notonegoro. (hoa/hen)
Load more