“Setelah uang robit dikumpulkan, ratusan hadiah diberikan nomer undian, dan warga pun mengambil nomor undian itu,” ungkapnya.
Ditambahkan Mujib, perayaan Maulid Nabi tidak seperti dua tahun sebelumnya. Dua tahun kemarin, ada pandemi Covid-19 tidak seberapa meriah. Karena banyak pembatasan berkumpul. Bahkan hadiah molot juga dibatasi dengan ketentuan sendiri dari panitia.
“Sekarang warga bebas mau molot besar atau kecil. Namun ini sangat besar-besar. Rata-rata sampai Rp3juta untuk angkaan molot ini,” papar Alumni Ponpes Mambaus Sholihin itu.
Tradisi merayakan maulid nabi sendiri merupakan warisan dari nenek moyang, sebagai bagian menyambut kelahiran Nabi Muhammad dengan riang gembira dan bahagia bisa memberi sesama.
“Alhamdulillah warga disini kompak. Mulai pagi sampai sore. Doa, dan lantunan barzanji dilantunkan dan sama-sama disimak oleh warga dengan khidmat dan Khusuk,” lanjutnya.
Sementara itu, Nusrir Rohman salah satu penerima hadiah muludan mengaku sangat bahagia dan senang. Karena dalam momen maulid, semuanya bisa saling berbagi dengan berharap bisa mendapatkan syafaat Nabi kelak.
"Alhamdulillah lancar, semua warga bisa menikmati hadiah dari molot. Termasuk hadiah peralatan rumah, buah-buahan, makanan, minuman serta makanan khas molot dodol dan rengginang," pungkasnya. (mhb/hen)
Load more