"Makanya dengan kegiatan silaturahmi ini, semoga para da'i dan khatib ini mencegah dengan damai. Karena da'i dan khatib ini adalah corong untuk membantu pemberantasan intoleransi," tambahnya.
Bupati Gresik, Fandi Akmad Yani, menyampaikan bahwa toleransi dan suasana damai harus dijaga dengan baik demi keutuhan bersama. Disamping itu, da'i dan khatib berperan penting dalam membawa pesan perdamaian serta mengarahkan masyarakat untuk menghindari pemikiran dan perilaku intoleransi dan radikalisme.
"Da'i dan Khatib dianggap memegang peran sentral, mengingat pemeluk agama Islam menjadi mayoritas di Gresik," ujarnya, Kamis (13/10).
Menurut Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik, peran Da'i dan Khatib diharapkan mampu sebagai penyejuk umat dengan menebarkan pemahaman yang bernuansa perdamaian.
"Mari berikan masyarakat contoh perilaku yang mencerminkan kebaikan dan perdamaian melalui uswatun khasanah. Terlebih, agama hadir untuk membimbing dan mengarahkan pada kebaikan dan perdamaian," lanjutnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air guna mencegah intoleransi dan radikalisme di Indonesia.
Kabupaten Gresik sendiri menjadi titik ke-18 pelaksanaan kegiatan. Nantinya, agenda sama akan dilaksanakan merata di berbagai wilayah Indonesia oleh Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.(mhb/ppk)
Load more