“Saya juga mengalami sesak nafas hingga dua hari. Bahkan kaki saya yang patah ini akibat desakan itu, karena semua bingung ingin keluar dari stadion,” terangnya.
Dalam kondisi kericuhan tersebut, tidak mempedulikan kedua temannya karena dia harus menyelamatkan dirinya. Pada saat itu sudah berpisah dengan kedua temannya karena banyaknya suporter yang berhamburan.
“Kaki saya terjepit di pagar sedangkan tangan saya berupaya menghadang ribuan orang yang menabarak tubuh saya. Akibat banyaknya orang berdesakan, tubuh saya menjadi lemas dipicu desakan dan sempat kenak injak, sedangkan kaki posisi terjepit,” tuturnya.
Sedikitnya ada enam korban asal Kabupaten Probolinggo, yakni tiga korban meninggal dan tiga korban lagi mengalami luka-luka, salah satunya korban mengalami patang tulang. (msn/hen)
Load more