Lumajang, Jawa Timur - Puluhan warga Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, melakukan penghadangan terhadap sejumlah truk penambang pasir yang hendak melintasi desa mereka, pada Kamis (20/10) pagi.
Miswanto, Sekretaris Desa Nguter menuturkan bahwa kegiatan penghadangan armada tambang pasir ini sengaja dilakukan menyusul banyaknya kendaraan tambang yang tetap melintas, meskipun sudah terpasang papan himbauan (banner) larangan truk tambang melintas di jalan Desa Nguter.
"Sebenarnya sudah lama warga akan melakukan penghadangan ini, alasannya karena padatnya angkutan tambang yang melintas telah menyebabkan sejumlah titik jalan dan jembatan mengalami kerusakan, apalagi disepanjang jalan ini banyak terdapat sekolah, takut terjadi kecelakaan," ujar Miswanto, saat ditemui di lokasi penghadangan, Kamis (20/10).
Sebelum memutuskan melakukan penghadangan, warga sempat mendatangi kepala desa untuk minta saran dan pendapat terkait rencana aksi mereka.
"Sepekan yang lalu perwakilan warga datang ke balai desa, selanjutnya disepakati untuk memasang himbauan larangan, namun ternyata tak dihiraukan oleh para sopir hingga akhirnya dilakukan penghadangan," imbuhnya.
Pihak pemerintahan Desa Nguter, sejauh ini belum ada rencana untuk pemasangan portal seperti dibeberapa desa yang lain. Saat ini, warga secara mandiri akan melakukan pengawasan dan penghadangan serta melarang kendaraan tambang melintas.
"Untuk pemasangan portal sampai saat ini belum kita lakukan, dari hasil penghadangan dalam beberapa hari kedepan tentunya akan kita evaluasi dulu, jadi untuk sementara kita belum berpikiran untuk memasang portal," tegasnya.
Sejumlah petugas dari Polsek dan Koramil Pasirian, juga terlihat melakukan pengamanan aksi warga ini, yang juga berhasil mengamankan dua truk angkutan pasir yang tidak dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB).
"Tadi juga kita temukan dua truk yang tidak bisa menunjukkan SKAB yang asli, modusnya mereka menggunakan SKAB yang sudah tidak berlaku, dengan cara mengganti tanggalnya," kata AKP Agus Sugiharto, Kapolsek Pasirian.
Atas temuan itu, Kapolsek memutuskan untuk mengamankan kedua sopir dan kendaraan ke Mapolsek Pasirian guna pemeriksaan lebih lanjut.
Hingga pukul 10.00 WIB, terpantau ada 5 truk yang melintas, tiga diantaranya langsung diputar balik karena lengkap sedangkan dua lainnya diamankan.
"Setelah tahu ada yang diamankan, rupanya informasi langsung menyebar, sehingga tidak ada lagi truk tambang yang melintas, namun warga tetap bertahan untuk melakukan penghadangan. Alhamdulillah, meskipun sempat diwarnai perdebatan antara warga dengan sopir, aksi ini berjalan lancar dan kondusif," pungkasnya. (wso/hen)
Load more