Magetan, Jawa Timur - Puluhan tim sar gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, relawan, Perhutani dan juga BPBD Kabupaten Magetan, Rabu (26/10) pukul 10.00 WIB, diberangkatkan menuju puncak Gunung Lawu guna melakukan pencarian seorang pendaki yang diduga hilang sejak 10 hari yang lalu.
Pendaki tersebut yang diketahui dengan identitas Ali Rahmatullah (48) warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, tercatat di posko jalur pendakian Cemoro Sewu di Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, melakukan pendakian pada hari Sabtu (15/10).
Seharusnya, Ali turun dari puncak gunung Lawu pada hari Senin 17 Oktober lalu. Namun hingga hari ini, selain belum turun juga tidak ada kabar beritanya. Sementara itu, jalur pendakian gunung Lawu sejak Senin (24/10) kemarin ditutup untuk umum karena terjadi cuaca buruk.
“Memang benar, korban ini tercatat di pos pintu masuk jalur pendakian Cemoro Sewu pada tanggal 15 Oktober lalu dengan misi pendakian, namun sampai tanggal 18 juga belum ada tanda-tanda turun,” kata Hendri Parno Siswanto, Koordinator Teknis Pencarian usai memberangkatkan tim SAR di pos Cemoro Sewu.
Sebelumnya, pasca kejadian tersebut yakni pada tanggal 18 sampai 23 Oktober dari Tim Reaksi Cepat (TRC) lokal dibantu relawan paguyuban Giri Lawu (PGL) dan relawan lain telah menyisir seluruh jalur pendakian namun belum ketemu.
“Sampai tanggal 23 kemarin belum ada tanda-tanda ketemu, kemudian datang pihak keluarga korban melaporkan bahwasanya korban mendaki karena melakukan ritual,” imbuhnya.
Pernyataan ini juga dikuatkan dengan informasi dari pemilik sebuah warung yang sempat dikunjungi korban, yang mengaku akan mendatangi kayangan (lokasi ritual) di puncak Gunung Lawu.
Barulah, tanggal 24 Oktober kemarin pihak pengelola Cemoro Sewu berkoordinasi dengan perhutani, dan kepolisian untuk menutup jalur pendakian baik di Cemoro Sewu Magetan, Cemoro Kandang dan Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah untuk ditutup.
“Jadi untuk memudahkan pencarian semua jalur pendakian kita tutup, semua pendaki kita turunkan karena di atas juga terjadi cuaca buruk, sampai akhirnya hari ini kita lakukan open SAR,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator relawan gabungan dari Basarnas Pos SAR Trenggalek, Eko Aprianto, mengatakan sebanyak dua regu SAR gabungan Rabu pagi telah diberangkatkan ke puncak guna menambah personil dalam melakukan pencarian.
“Untuk pagi ini kita telah memberangkatkan satu kru relawan dan SAR yang bertugas membawa logistik dan juga satu sru lagi misi pencarian,” pungkas Eko.
Untuk pencarian hari ini, difokuskan di daerah kayangan (lokasi ritual). Karena selain daerah tersebut belum tersisir petugas juga adanya informasi bahwa korban tengah melakukan pendakian dengan misi ritual. (men/gol)
Load more