Probolinggo, Jawa Timur - Seorang ibu rumah tangga membudidayakan jamur tiram yang digeluti sejak tahun 2011 silam. Saat ini, omset perbulannya mencapai puluhan juta rupiah. Lokasi budidayanya terletak di Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Ninik Mufarihah, pembudidaya jamur tiram mengatakan, meski sempat dilanda pandemi hampir dua tahun lamanya tetapi usahanya tetap berjalan tegar dan lancar. Padahal sejumlah petani jamur tiram yang lain mengalami gulung tikar.
"Alhamdulillah berkat ketekunan dan keyakinan serta mengikuti pelatihan secara gratis dari POMI, sampai saat ini usahanya tetap kokoh dan kembali normal," katanya, Kamis (27/10).
Budidaya jamur tiram ini merupakan inovasi yang cocok bagi masyarakat, utamanya untuk ibu rumah tangga karena memiliki banyak waktu yang luang. Selain membutuhkan modal yang terjangkau dan mudah pengelolahannya.
"Panen jamur tiram butuh waktu antara 3 sampai 5 hari, bisa dikelolah di halaman rumah dan juga pemasarannya cukup efektif," tambahnya
Ninik menuturkan, hasil budidaya jamur tiramnya, saat ini sudah merambah pasar Nusantara mulai dari Aceh hingga Irian Jaya.
"Rata rata omset perbulan mencapai 40 juta rupiah, dengan dibantu tiga karyawannya. Kunci sukses menjadi pembudidaya jamur tiram sukses yakni tekun, selalu berdo'a dan beriktiar," pungkasnya. (msn/gol)
Load more