Surabaya, Jawa Timur - Berharap ekonomi lebih baik pasca pandemi dan resesi global, sejumlah nelayan di Surabaya melakukan aksi flash mob sebagai bentuk dukungan atas penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Acara tersebut berlangsung di akses Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Kamis (27/10).
Para nelayan yang tergabung dalam Rukun Nelayan di bawah DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Surabaya. Total anggota 255 orang terdiri dari 5 Kelompok Usaha Bersama (KUB), namun aksi flash mob ini digelar sedikitnya 50 nelayan.
Dalam askinya, para nelayan memiliki harapan besar, atas penyelenggaraan KTT G20 ini agar rekomendasi yang dihasilkan berdampak pada kesejahteraan nelayan yang sehari-hari menebar jala di lautan.
Koordinator acara, Mustofa mengatakan, kegiatan ini sekaligus merupakan bentuk dukungan dan rasa kebanggaan HNSI Surabaya atas terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 di Bali pada 15 November 2022 mendatang.
"Harapan kami semoga dengan adanya G20 di Bali tersebut, nantinya akan mendongkrak perekonomian di seluruh dunia serta berdampak pada kesejahteraan masyarakat nelayan," ungkap Bendahara DPC HNSI Surabaya tersebut.
KTT G20 akan dihadiri oleh 19 negara serta satu kawasan ekonomi, yaitu Uni Eropa. Terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, dan Turki.
Dengan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger", pada KTT G20 ini Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bekerja sama memulihkan diri dari pandemi serta membangun dunia secara berkelanjutan.
Rangkaian agenda utama Presidensi G20 Indonesia meliputi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), pertemuan tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral (Financial Track), pertemuan tingkat Sherpa (Sherpa Track), pertemuan tingkat Deputi, pertemuan tingkat Working Group, pertemuan tingkat Engagement Group, program Side Events, serta program Road to G20 Indonesia 2022.
Topik yang menjadi fokus di G20 kali ini adalah pertemuan Financial Track dan Sherpa Track. Dalam pertemuan Sherpa Track, beberapa isu penting akan diangkat, di antaranya agrikultur, antikorupsi, ekonomi digital, energi berkelanjutan, investasi, ketenagakerjaan, kesehatan, lingkungan hidup, pembangunan, juga perdagangan. (sha/gol)
Load more