Pacitan, Jawa Timur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko bencana. Apalagi, belakangan ini cuaca ekstrem menyebabkan bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan beberapa daerah termasuk Pacitan mengalami bencana alam seperti banjir, tanah bergerak, dan tanah longsor hingga banjir bandang.
"Potensi terjadi bencana alam masih cukup besar. Saya minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman itu. Salah satu opsi yang bisa dilakukan agar masyarakat lebih aman dan terhindar dari kejadian yang sama adalah dengan relokasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Adriatmoko, Senin (31/10/2022).
Ia juga meminta semua pihak untuk melakukan upaya mitigasi secara lebih komprehensif dan mengaktifkan kembali satgas penanggulangan bencana di tiap Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
Sebelumnya, bencana alam tanah longsor akibatkan sekitar 915 rumah warga di Kabupaten Pacitan rusak.
Dampak terbesar bencana alam tanah longsor berada di Tiga Kecamatan yakni Kecamatan Sudimoro, Ngadirojo serta Tulakam. Dari total 915 rumah tersebut relokasi hanya sekitar 36 rumah saja.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi lahan relokasi warga terdampak bencana alam di Pacitan, menyebutkan lahan yang disiapkan seluas 3,6 hektare di Dusun Bubakan Desa Sukerejo Kecamatan Sudimoro.
"Pemprov Jatim akan mengalokasikan anggaran dana BTT (belanja tidak terduga) sebesar Rp50 juta untuk tiap satu unit rumah. Di mana, anggaran serupa juga telah dialokasikan Pemprov Jatim untuk kesiapan relokasi warga terdampak bencana di Kabupaten Trenggalek dan Blitar," kata Khofifah.
Load more