Ponorogo, Jawa Timur - Kandang ayam 3 lantai di Desa Kaponan, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, sementara ribuan ekor ayam hangus jadi abu.
Kebakaran ini berlangsung sangat cepat, tidak kurang dari 1 jam semua habis, tidak tersisa. Padahal jarak kandang ayam dengan rumah pemilik sekitar 750 meter.
Warga tidak berani mendekat, karena di lokasi banyak tabung gas yang digunakan sebagai penghangat dan membahayakan.
Peristiwa kandang ayam terbakar itu terjadi, Jumat (4/11) sekitar pukul 05.30 Wib. Menurut pemiliknya, Kades Kaponan, Marwandi, api diduga dari kebocoran gas penghangat ayam, kemudian api cepat membesar hingga melalap kandang beserta isinya.
"Kandang baru terisi 2 hari kemarin, jadi butuh penghangat anak ayam. Diantaranya alat pemanas, gas soleb, super seven dan remington. Ada 3 jenis pemanas," katanya.
Dari 3 alat penghangat itu, yang mengalami kebocoran tidak tahu.
"Ceritanya dari yang menunggu kandang, pukul 04.00 Wib masih belum tidur. Karena dari awal sudah saya pesan. Selama alat pemanas dihidupkan jangan sampai ada yang tidur. Ya, mungkin karena mereka lelah jam 04.00 Wib yang nunggu tidur semua," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, ukuran kandang ayam 3 lantai dengan ukuran 12 kali 60, dan yang 3 lantai baru diisi, sebelumnya hanya 2 lantai yang disisi.
"Dua lantai diisi 22 ribu dan tambah satu lantai total 32 ribu. Semua ayam pedaging habis ikut terbakar, bersamaan kandang ayam terbakar, tidak tersisa," lanjutnya.
Pihaknya sudah melaporkan ke mitra usahanya yakni PT Ciomas di Ponorogo. Terkait kerugian, kata Kades Kaponan, dari PT Ciomas kutuk (anak ayam) senilai Rp290 juta, pakan 100 sak Rp50 juta, obat ayam sekitar Rp7 juta, kandang ayam Rp1,6 milyar dan 2 sepeda motor ikut terbakar. (asn/hen)
Load more