Banyuwangi, Jawa Timur - Banjir bandang yang menerjang Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, tak hanya merusak rumah warga. Puluhan makam di tempat pemakaman umum (TPU) ikut hanyut terseret banjir. Seperti yang terjadi di TPU Mbah Besar, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Pemakaman yang berada di atas bantaran sungai ini tergerus sekitar 300 meter persegi, kedalaman tanah yang amblas mencapai 1,5 meter.
Akibat tergerusnya pemakaman ini membuat kain kafan berserakan. Ada juga yang terlihat sebagian.
"Ada 80 makam yang hanyut. Dari jumlah ini, hanya 5 jenazah yang dikuburkan kembali. Sisanya, hanyut terbawa banjir," kata Suwardi, juru kunci makam, Sabtu (5/11).
Rusaknya pemakaman ini membuat sejumlah warga berdatangan, memastikan kondisi makam keluarganya. Mereka hanya bisa pasrah.
"Alhamdulilah, jenazah keluarga selamat, meski rusak parah. Sudah dikuburkan lagi," kata Puri Anjani (25), salah satu keluarga.
Kondisi berbeda dirasakan Salam (53) warga setempat. Makam beserta jenazah keponakannya hingga kini belum ditemukan.
"Lokasinya memang di pinggir sungai. Tapi sudah tidak ada. Mungkin sudah hanyut," keluhnya.
Banjir bandang menerjang Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Kamis (3/11) malam. Sebanyak 63 rumah rusak parah. Dari jumlah ini, 35 diantaranya hanyut. Banjir juga merusak sejumlah mushola. Tiga unit mobil dan 7 motor, serta belasan ternak hilang. (hoa/hen)
Load more