Meskipun gajinya sebagai anggota polisi berpangkat Ipda ini pas-pasan, namun berkat keuletan dan perjuangannya bersama istrinya, terbukti mampu menghidupi dan menyekolahkan 92 anak asuh hingga sebagian telah dinikahkan dan sudah bekerja.
“Sekarang yang di rumah itu ada 9, dua diantaranya masih balita mas. Karena yang lainnya itu sudah pada lulus ada yang jadi polisi, tentara, terus kerja di pelayaran, jadi guru kerja di bank, dan sudah banyak yang kita nikahkan, Alhamdulillah cucu saya sekarang sudah 18 mas,” terang Rochmat sambil tertawa.
Meski membutuhkan perjuangan dan kesabaran dalam menghidupi puluhan anak asuh, namun salah satu hal yang memotivasi Ipda Rochmat untuk tetap menjadi orang tua asuh adalah niatan ikhlas mencari pahala dan berkah untuk bekal di akhirat nanti.
Bukan tanpa rintangan, Ipda Rochmat dan istri pernah berjualan buah dari hasil kebun sendiri untuk menghidupi anak asuhnya. Bahkan dirinya tak menyangka rejeki datang silih berganti hingga akhirnya puluhan anak asuhnya kini telah sukses dan hidup mandiri.
“Dulu awalnya memang penuh perjuangan mas, di samping gaji saya sebagai polisi saat itu masih jadi anggota Brimob ya pas-pasan, tidak cukuplah untuk memberi makan, hingga menyekolahkan mereka, sampai akhirnya saya buka usah kecil-kecilan di depan rumah, jualan es buah, jualan buah dari hasil kebun sendiri,” kenangnya.
Selain mendapat dukungan dari lingkungan tempat tinggal dan juga teman-teman satuan, Ipda Rochmat juga mendapat penghargaan dari Kapolda Jatim, Kapolri hingga pernah diundang di acara televisi nasional, terkait perjuangannya menghidupi 92 anak asuh dari berbagai latar belakang.
“Beragam karakter anak mas yang saya asuh, ada yang mulai balita dititipkan ke saya, ada yang sudah duduk di bangku SD, SMP, SMA bahkan ada yang sudah kuliah juga ada yang baru ikut saya. Alhamdulillah sekarang mereka sudah bisa hidup mandiri,” tandas Rochmat.
Load more