Sidoarjo, Jawa Timur - Event bergengsi KTT G20 yang akan digelar di Pulau Dewata, Bali dalam waktu dekat ini, menjadi sorotan. Banyak persiapan yang harus dilakukan, salah satunya merchandise resmi atau souvenir untuk para tamu undangan.
Muhammad Aliyafi, pemilik Hucravindo menyebutkan, 7 macam produk itu diantaranya jam dinding bermotif peta Indonesia, cover buku atau cover binder berlambang burung garuda dan kotak pensil.
"Semua produk yang terpilih untuk KTT G20 berbahan kayu Vinyl dan Takewood. Semua bahan tersebut hanya ada di Indonesia, gak ada impor-imporan," ucap Aliyafi.
Proses pengerjaan, Aliyafi dibantu dengan 6 karyawan. Pemotongan desain produk, ia menggunakan teknik laser cut dan CNC yang memberi efek timbul.
"Waktu pengerjaannya, tergantung besar kecilnya produk. Jika kecil ya 10 menit bisa langsung jadi," imbuhnya saat ditemui di rumahnya, Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo.
Awal mula Hucravindo terpilih menjadi salah satu souvenir resmi KTT G20, Aliyafi menceritakan, dirinya mengikuti kompetisi yang digelar oleh Smesco. Dari 1000 UMKM, Hucravindo terpilih menjadi 20 besar, melalui proses kurasi.
"Kami awal mulanya ikut kompetisi dari Smesco, awal tahun kemarin. Produk yang kami presentasikan bertema Office. Alhamdulillah, Hucravindo terpilih menjadi 20 besar," beber Aliyafi.
Mengenai harga, lanjutnya, produk kami relatif. Mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu. Bahan kayu balsa didapatkan Aliyafi dari kebun pohon balsa miliknya sendiri, yang berada di Malang, sedangkan kayu Vinyl, ia dapat dari pedagang lokal.
"Kemarin ada turis dari Jepang, melalui Smesco juga. Dia hendak pulang ke Jepang ingin membawa oleh-oleh khas Indonesia. Dia memesan cover binder dan jam dinding bermotif peta Indonesia," tutupnya.
Aliyafi berharap, melalui ajang bergengsi Internasional ini mampu meningkatkan kualitas UMKM Indonesia seperti dirinya, agar lebih dikenal masyarakat luas baik lokal maupun mancanegara. (khu/hen)
Load more