Surabaya, Jawa Timur - Pengamanan perairan Selat Bali terus diperketat mendekati pelaksanaan KTT G20. Sebuah kapal motor dihentikan satgas pengamanan KTT G20 karena membawa 5000 detonator bom ikan.
Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan G20 Ditpolairud Polda Jatim menangkap dua nelayan yang membawa bahan peledak tersebut di perairan Pelabuhan Jangkar Situbondo. Dari tangan terduga pelaku, polisi berhasil mengamankan lima ribu detonator yang diletakkan dalam kardus mie instan.
Kedua nelayan yang diamankan bernama Mastur dan Ahmad Fauzi. Mereka mengangkut bahan peledak itu dari Pulau Raas menggunakan kapal motor ke Pelabuhan Jangkar Situbondo.
"Kedua ABK tersebut menggunakan perahu atau kapal motor untuk mengangkut 5000 detonator bahan bom ikan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Kamis (10/11).
Saat penggeledahan, kedua terduga pelaku sempat mengelabui petugas dengan menyembunyikan lima ribu bahan peledak itu di dalam kardus mie instan.
Kepada polisi, mereka mengatakan bahan peledak itu akan dirakit menjadi bom ikan. Untuk kepentingan penyidikan, kedua terduga pelaku dibawa ke markas Direktorat Polairud Polda Jatim.
“Ini murni bom ikan dan tidak ada kaitannya dengan upaya gangguan keamanan. Proses penyidikan sedang berlangsung, pemeriksaan kedua pelaku dilakukan Direktorat Polairud Polda Jatim, dan perlu dipastikan yang diamankan adalah detonator bom ikan,” kata Dirmanto.
Diketahui, pertemuan sejumlah kepala negara pada KTT G20 rencananya berlangsung pekan depan di Bali. Pengamanan laut dan darat di Kabupaten Situbondo akan terus diperketat, termasuk kawasan Pelabuhan Jangkar. (zaz/hen)
Load more