Surabaya , Jawa timur - Kapal tol laut trayek T- 27 Kapal Motor (KM) Kendhaga Nusantara 12, secara resmi mulai dioperasikan pada Jumat (11/11/2022). Rute ini dioperasikan untuk merkuat distribusi pangan ke wilayah terluar Indonesia timur, khususnya kepulauan Maluku dan Nusa Tengara Timur
Kapal Kendhaga Nusantara 12 ini akan melayani rute baru yaitu Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Obi, Piru, Bula, Larat, Tepa dan ke Tanjung Perak lagi. Sebelumnya, Tol laut yang di armadai Kendhaga Nusantara 12 ini melayani Rute Merauke dan wilayaj pulau-pulau sekitar Papua dan Maluku tenggara.
Perubahan rute ini dilakukan, karena rute yang lama masih belum optimal dan adanya kendala muatan barang, terutama distribusi hasil pangan dari Maluku ke Papua sering terkendala hasil panen yang kurang maksimal sehingga tidak bisa memenuhi muatan kapal.
Oleh karenanya, pengalihan rute ini dapat mengoptimalkan distribusi hasil pangan di wilayah terpencil dengan armada kapal Tol laut untuk tetap melayani daerah-daerah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan (3TP)
”Penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut dalam rangkah menjamin stabilisasi pasokan bahan pokok serta membangun ekosistem logistik terintegrasi ke wilayah terluar, tertinggal, terpencil dan perbatasan, serta menekan disparitas harga antar wilayah Indonesia Timur dan Indonesia bagian barat." Jelas Kasubdit pengembangan sistem informasi dan sarana prasana angkutan laut, Eko Sudarmanto, saat membacakan sambutan Direktur Lalu lintas dan angkutan laut, Capt Hendri Ginting, Minggu (13/11/2022) di terminal Berlian.Pelabuhan Tanjung perak Surabaya.
Berdasarkan SK Dirjen perhubungan Laut no KP DJPL 709 tahun 2022, lanjutnya, Tentang perubahan ke 4 atas keputusan Dirjen perhubungan laut no KP DJPL 998 tahun 2021 tentang penetapan jaringan trayek penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk barang di laut tahun anggaran 2022.
Untuk itu lanjut Eko, Kementerian Perhubungan dan operator kapal dan pemerintah daerah setempat berkordinasi, atas kesepakatan perubahan rute yang semula berpangkalan di Merauke kemudian menjadi berpangkalan di Tanjung Perak Surabaya,
”Saya harap perubahan rute ini dapat meningkatkan distribusi barang terutama hasil pangan ke wilayah terpencil lebih lancar dan lebih dirasakan manfaatkanya bagi masarakat disana sehinga disparitas harga barang terutama pangan bisa menjadi stabil dan terjangkau,” lanjut Eko.
Meski demikian, pengalihan rute ini tidak kemudian rute yang lama (Merauke ke wilayah sekitar-red) tidak terlayani.
”Rute lama tetap terlayani dengan trayek kapal yang ada disekitar sana, sehingga prinsipnya ketersediaan bahan pokok dan penting tetap terlayani disana, melalui jaluar Laut-darat dan Udara.” pungkasnya. (zaz/mii)
Load more