Selain gas, tambah Ruby, Lapangan JTB juga menghasilkan kondensat sebesar 2.892 Barrel Per Day (BPD). Kondensat tersebut dialirkan ke pusat fasilitas pemrosesan (Central Processing Facility/CPF) Banyu Urip yang dikelola oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
"Hasilnya nanti akan dijual bersama dengan minyak mentah dari lapangan minyak Banyu Urip," ujarnya.
Kepala Unit Percepatan Proyek (UPP) JTB, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Waras Budi Santoso menjelaskan, bahwa JTB diproyeksikan bakal beroperasi penuh pada bulan Desember 2022.
"Diharapkan JTB mampu memproduksi gas dengan kapasitas penuh mencapai 192 MMSCFD dan bisa bertahan hingga tahun 2035 memdatang," pungkasnya. (dra/gol)
Load more