“Itu baru satu penyakit, penyakit lain banyak seperti HIV/AIDS dan antraks. Itu bisa menularkan pada tanaman di atasnya. Terus beberapa ayam (burung unta) yang memakan di situ seperti biji-bijian itu ada antraksnya. Walaupun dia tidak terkena antraks, tapi DNA-nya ada (antraks. Red),” ujarnya.
Menurut Prof Ririh, negara seperti Colorado kemungkinan memiliki budaya dan kondisi lingkungan yang mendukung legalisasi metode pengomposan manusia.
“Jadi, mungkin hal semacam itu (pengomposan manusia) biasa disana dan di sana tanahnya kan kering jadi tidak banyak ini (unsur hara),” ucapnya. (msi/gol)
Load more