Jakarta - Imbas gempa yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) lalu mengakibatkan sarana prasarana ikut rusak seperti masjid dan gedung KUA.
Kementerian Agama (Kemenag) diketahui kini telah menyiapkan bantuan terkait KUA dan masjid yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur.
Menurut Plt Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag, M. Adib terdapat 21 masjid dan 5 KUA yang mengalami kerusakan.
"Sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan, misalnya ada 21 masjid dan lima gedung KUA yang rusak. Dari 5 gedung itu, 5 KUA rusak ringan dan 2 KUA rusak berat," ujar Adib dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).
Ia mengatakan kini Kemenag bakal membangun kembali KUA yang rusak parah dan melakukan perbaikan untuk KUA yang rusak sedang.
"Jumlahnya nanti kita lihat sesuai kemampuan anggaran. Sepulang dari sini kita akan segera melakukan rapat dan memutuskan langkah terbaik secepatnya," lanjutnya.
"Kita sedang mencari lahan sementara untuk disewa agar layanan bisa segera dilakukan karena masih tahap evakuasi. Kita juga akan memberikan dukungan alat pengolah data untuk layanan KUA," pungkasnya.
Data Korban Sementara
Data jumlah korban meninggal dunia dampak gempa cianjur terus bertambah. Berdasarkan data yang diperbarui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rabu (23/11/2022) pukul 06.00 WIB, jumlah korban yang meninggal dunia ada 284 jiwa.
Dari total korban meninggal itu, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur baru bisa melakukan identifikasi identitas korban jiwa sebanyak 122 jiwa.
Adapun korban yang mengalami luka-luka sebanyak 1.853 jiwa dan yang masih dalam pencarian sebanyak 151 jiwa.
Selain ribuan orang yang terdampak akibat bencana alam tersebut, BPBD pun menyebut adanya ribuan bangunan rumah warga yang rusak.
Akibatnya, 58.362 orang harus mengungsi di posko pengungsian yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dalam keterangannya, BPBD menyebut terdapat 28.078 rumah yang mengalami rusak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto merinci, dari 28.078 unit rumah yang mengalami kerusakan itu, terbagi menjadi tiga kategori.
"Kemudian kerugian materiil, kerugian material rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 14.811 unit, kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 3.723 unit rumah, yang rusak ringan ada 8.634 unit. Sisanya semuanya masih terus kita laksanakan pendataan," paparnya. (rpi/ito/ree)
Load more