Banyuwangi, Jawa Timur - Indonesia Fire and Rescue Challenge (IFRC) ke-19 di Banyuwangi berlangsung seru. Tak hanya ajang adu cepat penyelamatan, even ini menjadi momen pengenalan praktik penyelamatan ke sekolah. Kegiatan ini dikemas dalam IFRC Goes to School yang digelar di SMAN 1 Giri.
Kegiatan ini memberikan pelajaran kepada siswa tentang teknik penyelamatan bencana dan kecelakaan. Para siswa didatangkan dari sejumlah SMA di Banyuwangi. Total 100 orang. Materi dasar yang diberikan diantaranya persiapan menghadapi bencana, teknik dan medical aspect.
“Keberadaan tim rescue itu sangat penting. Bukan hanya saat ada bencana, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari,” kata Supiansyah, peserta IFRC asal Kalimantan.
Meski terbilang baru, para siswa tak canggung mempraktikkan metode penyelamatan. Pun, ketika diminta menjadi peraga korban. Para siswa cukup gembira dengan pelajaran baru ini, bahkan memacu motivasi.
“Ini ilmu yang sangat berharga, nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Gebyar Chondro, salah satu siswa.
Materi IFRC ini juga akan diterapkan dalam praktik Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah, sehingga menambah khasanah ilmu penyelamatan.
“Ilmu dari IFRC ini akan kami bawa ke teman-teman PMR. Ini sangat bermanfaat,” kata Bunga Ningtyas, siswa lainnya.
Bagi pendidik, materi penyelamatan membawa dampak positif. Sebab, para siswa memiliki teknik dasar penyelamatan dan tanggap darurat. Kegiatan ini juga bagian dari program merdeka belajar di sekolah.
Load more