Banyuwangi, Jawa Timur – Sebagai wujud transparansi kepada masyarakat, PT Bumi Suksesindo (PT BSI) mengajak belasan perangkat desa se Kecamatan Pesanggaran untuk meninjau lokasi pertambangan. Kegiatan ini dikemas dalam Mine Tour atau tur tambang.
Dalam pelaksanaannya, pihak manajemen anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, menjelaskan tahap demi tahap proses pertambangan. Mulai dari proses eksploitasi, pengelolaan limbah hingga reklamasi.
Usai mengikuti Mine Tour, Kades Sumberagung, Vivin Agustin membeberkan kalau apa yang dia lihat bertolak belakang dengan apa yang kerap dikhawatirkan masyarakat.
“Masyarakat kami dan kami mengkhawatirkan gunung ini (Gunung Tumpang Pitu) akan habis. Ternyata tidak seperti itu,” ujar Kades Vivin, Selasa (29/11).
Permukaan lahan bekas tambang dikembalikan seperti semula alias langsung direklamasi. Penghijauan pun telah dilakukan. Meski tidak kembali seratus persen, namun tanaman-tanaman juga hidup.
Hal senada juga diungkapkan Hasyim Ali, anggota BPD Desa Sumbermulyo. Dari apa yang dia lihat serta penjabaran detail manajemen PT BSI, dia menilai isu yang disebar di masyarakat tentang akan hilangnya Gunung Tumpang Pitu tidak benar.
Kades Sumbermulyo, Subali, yang juga ikut tur tambang, sangat menyayangkan banyaknya isu yang selama ini mencekoki masyarakat. Khususnya masyarakat ring satu, yakni wilayah Kecamatan Pesanggaran. Mulai dari isu Gunung Tumpang Pitu akan habis dikeruk hingga limbah tambang yang dibuang ke laut.
“Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh PT BSI. Yang selama ini kekhawatiran warga bahwa gunung (Gunung Tumpang Pitu) akan habis ternyata itu tidak benar,” ucapnya.
Subali bercerita, selama Mine Tour, dia bersama seluruh rombongan diberi kebebasan meninjau serta meminta penjelasan tentang aktivitas di area site PT BSI. Termasuk lokasi pengelolaan limbah cair yang selama ini sering diisukan dibuang atau dialirkan ke laut.
“Isu PT BSI membuang limbah ke laut itu tidak benar. Kami buktikan dengan melihat langsung proses pengelolaan limbah,” cetusnya.
Perwakilan Kades dan anggota BPD Se Kecamatan Pesanggaran melihat di site PT BSI terdapat tiga buah kolam atau dam raksasa. Dam ketiga yang berada di hulu berfungsi untuk pemurnian air dan pengendapan kandungan material. Selanjutnya air dialirkan ke dam kedua guna semakin meningkatkan kualitas air.
Sebelum dialirkan ke sungai Katak, air ditampung kembali di dam ketiga. Disitu terpasang alat pengukur baku mutu air yang terhubung langsung ke sistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Alat tersebut mendeteksi kualitas air yang keluar benar-benar sesuai dengan baku mutu,” ujar Kades Sumbermulyo, Subali.
Kegiatan Mine Tour atau tur tambang ini sengaja digelar sebagai wujud tanggung jawab moral pelaku investasi kepada masyarakat sekitar. Langkah ini diambil untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dan kepolisian dalam melawan kabar hoaks serta ujaran kebencian yang sering kali dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab dengan tujuan mengganggu kelancaran iklim investasi di Indonesia. (hoa/hen)
Load more