Sidoarjo, Jawa Timur - Setiap musim penghujan, tren kasus demam berdarah (DBD) meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Lapas I Surabaya di Porong melakukan berbagai langkah. Salah satunya adalah fogging (pengasapan) kamar hunian warga binaan.
"Semua lapas atau rutan kami perintahkan untuk melakukan mitigasi terhadap tren penyakit yang muncul saat musim penghujan, seperti DBD, diare, flu hingga Covid-19 harus tetap diwaspadai," ujar Plt Kakanwil Kemenkumham Jatim Agung Krisna, Rabu (7/12).
Menurut Agung, ada beberapa hal yang dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan warga binaan. Seperti pembagian vitamin, olahraga/ senam bersama hingga melakukan kerja bakti bersih-bersih lingkungan hunian lapas/ rutan.
"Fogging termasuk salah satu strategi untuk di lapas yang areanya besar dan selama ini memang cukup sulit mengendalikan jumlah nyamuk, seperti di Lapas I Surabaya di Porong," jelasnya.
Sementara itu, Kalapas Surabaya Jalu Yuswa Panjang menyebutkan bahwa pihaknya melakukan fogging di seluruh bagian lapas yang terletak di Desa Kebon Agung itu. Mulai dari ruangan kerja, rumah dinas, bengkel kerja, perkebunan dan kamar hunian warga binaan.
"Untuk kamar hunian memang kami prioritaskan, terutama yang dekat dengan spot-spot yang berpotensi jadi sarang nyamuk," jelasnya.
Untuk mempercepat proses fogging, warga binaan dikeluarkan dari kamar hunian. Mereka dikumpulkan di lapangan dalam lapas.
"Sekalian mereka bergerak melakukan peregangan dan berjemur di bawah sinar matahari," ujar Jalu.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr Ulum Rokhmat Rokhmawan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya Lapas Surabaya dalam melakukan antisipasi untuk menekan terjadinya kasus DBD. Dia menjelaskan bahwa ada tren kenaikan kasus DBD setiap musim hujan.
"Dengan diupayakan fogging ini semoga tidak sampai ada kasus demam berdarah di Lapas Surabaya," harapnya.
Kegiatan fogging tersebut dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dan menerjukan sebanyak 10 anggota. (khu/hen)
Load more