"Communal Branding ini berhasil memasarkan hasil kopi petani dari tiga kabupaten di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Jember, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam Jombang, serta Desa Kare, Kecamatan Kare Madiun, dengan total sebanyak 200 ton yang dikirim secara bertahap dengan nilai mencapai Rp6,2 miliar," ujarnya.
"Komunal branding ini adalah format baru untuk menggali banyak potensi desa menjadi desa devisa agar ekspor dari Jawa Timur bisa tumbuh dan meningkat," imbuhnya.
Khofifah mengaku bersyukur karena banyak inovasi lahir dari desa, dan terus tumbuh produktif mengantarkan Jawa Timur terbebas dari wilayah desa tertinggal. Hal ini, berdasarkan data dari SK Menteri PDT RI No. 80 Tahun 2022 tentang status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2022 jumlah Desa Mandiri di Jatim sebesar 1.490 desa mandiri. Jumlah ini adalah jumlah desa mandiri tertinggi se Indonesia.
"Secara umum, Jatim memiliki jumlah desa paling banyak se-Indonesia yakni 8576 desa. Dari jumlah tersebut, terdapat 2326 desa berstatus Desa Berkembang, kemudian 3906 desa berstatus Desa Maju, dan 1490 desa berstatus Desa Mandiri (tertinggi Nasional), atau dengan kata lain sebesar 23,88% Desa Mandiri Nasional berada di wilayah Jatim," jelasnya.
Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim terus berkomunikasi dengan Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI). Nantinya, banyak produk dari Jatim untuk dimaksimalkan oleh desa desa produktif di Jatim bisa masuk Lembaga Pengembangan Ekspor Indonesia (LPEI).
Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas dalam gelaran Festival Inovasi Desa ini menyebut bahwa yang tidak kalah spesial bahwa Jawa Timur berhasil menjadi Provinsi dengan capaian Inovasi Instansi Pemerintah tertinggi nasional dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang tercatat sejak tahun 2014 hingga 2022.
"Kita patut berbangga bahwa Jawa Timur adalah Lumbung dari gudangnya inovasi, Jawa Timur berhasil menghasilkan 34 Top Inovasi yang juga mendapat pengakuan nasional," puji Azwar Anas.
Load more