Banyuwangi, Jawa Timur - Kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Banyuwangi naik tajam. Sepanjang Januari hingga awal Desember 2022, tercatat sebanyak 1.104 kasus kecelakaan. Mirisnya, salah satu penyebabnya adalah kondisi jalan.
Kasus laka di Bumi Blambangan ini naik sekitar 72 persen dibandingkan tahun 2021 yang hanya 801 kejadian.
"Jadi, naik sekitar 303 kasus dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyuwangi, Ipda Wahid Hasyim, Rabu (14/12) siang.
Dari sekian kasus laka tahun 2022, memakan korban tewas sebanyak 238 orang. Lalu, 14 orang luka berat. Sisanya, 1.269 orang luka ringan. Dari jumlah ini, total kerugian ditaksir mencapai Rp1,56 miliar.
Mirisnya lagi, para korban kecelakaan justru didominasi para remaja, usianya 17 - 30 tahun. Selain kondisi jalan, kecelakaan dipicu kelalaian dan kondisi kendaraan.
Ada sejumlah titik rawan di Banyuwangi yang paling banyak terjadi kecelakaan. Diantaranya, jalan raya Kabat - Rogojampi yang kondisinya lebar dan mulus. Lalu, jalan raya Kalipuro - Wongsorejo yang sangat padat kendaraan.
"Kami selalu menghimbau pengendara mematuhi rambu lalu lintas, tidak memakai HP saat berkendara dan istirahat jika mengantuk," tegasnya.
Tak kalah penting, pengendara rutin mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara. Terutama saat bepergian jauh.
"Kalau kendaraannya aman, di jalan juga aman untuk semua," tegasnya. (hoa/gol)
Load more