Banyuwangi, Jawa Timur - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan kepada operator tambang emas Gunung Tumpang Pitu, PT Bumi Suksesindo (BSI). Penghargaan ini diberikan karena kinerja perusahaan pertambangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) itu konsisten menjaga lingkungan. Salah satunya penyelamatan lingkungan sangat memuaskan.
Operator tambang Tujuh Bukit ini mendapatkan penghargaan Pusaka Terbina Utama. Penghargaan ini merupakan kategori tertinggi dari Hasil Pembinaan Usaha/Kegiatan Amanah Lingkungan (Pusaka Lingkungan) di bawah DLH Jawa Timur.
Penghargaan itu langsung diserahkan oleh Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun kepada Manajer Departemen Lingkungan PT BSI, di salah satu hotel Surabaya, Senin (12/12).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, Jempin Marbun menyampaikan kalau program Pusaka Lingkungan ini bertujuan untuk memastikan para pelaku usaha mengelola lingkungannya dengan baik dan bertanggung jawab.
Selain itu, perusahaan juga bisa memanfaatkan program ini sebagai penambah wawasan dan pengetahuan untuk mengikuti program level nasional, yaitu Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Nasional.
"Untuk mengelola lingkungan hidup agar dapat lebih baik lagi," katanya.
Dalam kesempatan ini, Marbun juga mengapresiasi kerja sama para pelaku usaha/kegiatan di Jawa Timur dalam Pusaka Lingkungan ini.
"Atas kerjasama tersebut, dalam pelaksanaan kegiatan kita mempunyai akses menerapkan pelaporan pengelolaan pemantauan lingkungan hidup sesuai ketentuan," pungkasnya.
Manajer Departemen Lingkungan Doni Roberto mengatakan, penghargaan ini merupakan pengakuan tertinggi atas komitmen dan kinerjanya dalam pengelolaan lingkungan di wilayah operasinya. Pengelolaan itu mencakup tiga aspek, yaitu pengelolaan air, udara, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Di sisi lain, perusahaan juga bisa memanfaatkan program ini sebagai penambah wawasan dan pengetahuan untuk mengikuti program level nasional, yaitu Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Nasional.
“Program pengelolaan lingkungan dengan standar tinggi serta perbaikan yang berkesinambungan sudah menjadi cara kami bekerja di Tujuh Bukit Operations,” katanya.
Semakin bertambahnya umur perusahaan, kata Doni, kontrol terhadap pengelolaan lingkungan di site Tujuh Bukit kini semakin ketat. Hal ini sejalan dengan adanya berbagai peranti yang dimiliki perusahaan untuk memantau lingkungan, seperti Titik Penaatan (Compliance Point).
Salah satu yang diunggulkan oleh adalah fasilitas pemantauan air ini juga dilengkapi dengan Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah Secara Terus Menerus dan dalam Jaringan (SPARING).
Hal ini sesuai amanat PerMenLHK Nomor P.80/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 Tahun 2019. Jika kondisi air melebihi nilai baku mutu, air tersebut harus kembali ke proses detoksifikasi.
"SPARING terhubung dengan server KLHK. Mereka bisa mengakses data air di site secara real time," tutup Doni. (hoa/gol)
Load more