Banyuwangi, Jawa Timur - Persoalan penampungan sampah yang sering ditolak warga akan segera berakhir di Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi sedang membangun Tempat Pemrosesan Sampah (TPS) permanen. Tak tanggung-tanggung, kapasitasnya mencapai 84 ton per hari.
Luas lahan yang disiapkan mencapai 1,6 hektar. Lokasinya di Desa Balak, Kecamatan Songgon. TPS ini ditargetkan menampung kiriman sampah dari 33 desa yang tersebar di 6 kecamatan. Keenam kecamatan itu masing-masing adalah Songgon, Singojuruh, Genteng, Rogojampi, Kabat dan Sempu.
"Kami bekerjasama dengan investor dalam program Banyuwangi Hijau," kata Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, Jumat (16/12).
Dengan kerjasama ini, Pemkab hanya menyediakan lahan dan mengurus proses perizinan, sedangkan pendanaan berasal dari berbagai lembaga donor, salah satunya dari Norwegia. TPS ini ditargetkan beroperasi pada April 2023. Nantinya, pengelolaan akan ditangani Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Persampahan DLH Banyuwangi.
"Mulai proses pembangunan hingga beroperasional nanti akan menyerap ratusan tenaga lokal," kata Dwi.
"Saat ini, 80 persen pekerja konstruksi adalah warga sekitar. Nanti, saat beroperasi juga yang didahulukan orang sekitar TPS. Tujuannya meningkatkan perekonomian,” ujarnya.
Salah satu produk TPS ini adalah plastik bernilai jual. Lalu, pupuk kompos dan pupuk organik cair, termasuk budidaya maggot.
"Nantinya juga ada pembuatan briket untuk bahan bakar pengganti batu bara, keramik, genteng, roster dan paving," tutupnya. (hoa/hen)
Load more