Gresik, Jawa Timur - Permasalahan pengelolaan manajemen keuangan berbasis digital rupanya banyak dihadapi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) salah satunya di wilayah Gresik, Jawa Timur. Hal itu terungkap saat mahasiswa STIESIA Surabaya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah Kabupaten Gresik.
Kegiatan tersebut dituangkan dalam program insentif pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS Tahun 2022, yang didanai oleh Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud yang terintegrasi dengan MBKM.
Keterlibatan para mahasiswa secara aktif pada kegiatan tersebut sangat dibutuhkan. Selama 3 hari dari tanggal 6 hingga 8 Desember 2022, Stiesia Surabaya berkolaborasi dengan Batik Bangsawan yang merupakan salah satu pelaku UKM di Kabupaten Gresik.
Kegiatan pengabdian tersebut bertujuan untuk membantu permasalahan mitra UKM pada bidang peningkatan kapasitas usaha, dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi dan manajemen keuangan meliputi pelatihan desain batik dengan menggunakan aplikasi desain digital yang disampaikan oleh Ma’had Wicaksono S.Kom M.Kom.
Selain itu juga digelar pelatihan produksi oleh Dr. Sukaris SE.M.SM dan juga diadakan pelatihan manajemen keuangan berupa pembukuan sederhana menyusun neraca transaksi dan laporan laba rugi oleh Dr. David Efendi, SE. M, AK, CA dan Dra.Endang Dwi Retnani., S.E., M.Si., Ak., CA.
Pemilik Batik bangsawan juga diberikan pelatihan manajemen keuangan berupa penyusunan laporan keuangan berbasis IT dengan menggunakan Microsoft Access.
"Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan STIESIA ini bias berjalan karena mendapatkan dukungan dana hibah dari Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud,” ungkap Dr.Nur Laily, ketua tim kegiatan.
Nur Laily menyatakan jika Batik Bangsawan menjadi mitra terpilih yang mendapatkan bantuan dan diharapkan bisa memanfaatkan hasil pelatihan tersebut untuk meningkatkan produktivitas dengan dilengkapi pengelolaan manajemen keuangan dengan digital.
“Selain itu, mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan soft skill dan wawasan bertambah bagaimana cara berinteraksi dengan masyakarat,” pungkasnya.
Ada 6 kelompok dosen pengabdian kepada masyarakat yang memenangkan program insentif 2022. Pada tim ini terdiri dari 3 dosen, yaitu WidhiAriestianti R., S.E.,M.M., Dr.NurLaily.,M.Si dan Dra.Endang Dwi Retnani. S.E.,M.Si.,Ak.,CA. Serta dua orang mahasiswa yakni Mohammad Kevin Baktiar dan Annisa Dita A.
Sementara itu pemiliki usaha Batik Bangsawan Nur Kholis yang merupakan warga desa sungonlegowo Kecamatan Bungah Gresik, mengungkapkan rasa bersyukur dan sangat berterima kasih pada Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud yang telah memberikan perhatian dan bantuan hibah tersebut.
"Senang sekali bantuan ini sangat membantu kami, karena peralatan dan bahan saat ini mahal. Ilmu manajemen juga memberikan tambahan pengetahuan bagi saya untuk bisa mengelola usaha kami lebih baik," ujarnya. (mhb/gol)
Load more